“Pengalaman pribadi saya, lulus sebagai wisudawan S1 terbaik dengan IPK tertinggi se-fakultas tidak serta merta mudah dapat kerja. Setelah wisuda, kampus umumnya hanya berfungsi sebagai tempat legalisir ijazah,” katanya.
IDeA Indonesia yang dirintis Eko tak ubahnya sebagai gagasan baru tentang pendidikan vokasi ideal dan berkualitas yang menjawab persoalan sdm industri hospitality.
Menurut Eko, kesuksesan IDeA Indonesia banyak dipengaruhi oleh system pendidikan yang mampu melahirkan sdm hospitality yang berkualitas tinggi.
Selama memimpin IDEA, Eko merasakan kemajuan pada tiga aspek kehidupannya, yaitu aspek personal, profesional, dan finansial.
Eko banyak belajar menjadi pribadi yang lebih baik, lebih stabil, dan lebih bijak. Sebagai leader sekaligus pendidik, menurut Eko, aspek kepribadian, perilaku dan keputusan-keputusan yang dibuat menjadi benchmark, bukan saja bagi team tapi juga bagi peserta pelatihan.
“Ini adalah tanggung jawab moral. Jika mereka mendapatkan role model yang baik, saya percaya mereka akan menjadi pribadi baik juga. Cita-cita turut melahirkan generasi sukses muda mulia ini, mendorong saya belajar lebih baik dan mempertahankan diri dalam kebaikan,” tuturnya.
Sebagai CEO, Eko terus belajar banyak tentang strategic business plan, business administration, people management, sales and marketing, finance and accounting, networking, dan hal strategis lain dalam bisnis untuk meningkatkan professionalism growth.
Finansial Eko pun tumbuh secara exponensial, baik sebagai pribadi maupun sebagai founder perusahaan.
“Teman teman yang menyaksikan perjuangan saya menyebut ini sebagai ’pindah langit’ karena kemajuan yang luar biasa,” katanya.
Baca Juga: Petinggi BEI Prediksi Tahun Depan Bakal Lebih Cuan
Dengan dukungan kepercayaan masyarakat yang semakin besar terhadap perusahaannya, IDeA Indonesia percaya diri mampu memenangkan kompetisi.
“Kompetisi merupakan trigger positive untuk mendorong iklim innovasi yang lebih kreatif. Kami terbukti memiliki formula untuk konsisten tampil sebagai pemenang dalam berbagai persaingan,” paparnya.
Eko memberi contoh bagaimana IDeA Indonesia mendapat penghargaan dari Menteri Pendidikan RI sebagai Lembaga Pendidikan Vokasi Bidang Hospitality Terbaik di Indonesia sejak 2019.
Contoh lain, IDEA telah terintegrasi dengan unit bisnis komersial berupa hotel bintang 3 yang dibangun dan dijalankan sendiri oleh perusahaannya. Hotel ini berfungsi sebagai Teaching Factory Berstandard Industri.
“Selama pelatihan, seluruh peserta terlibat dalam operasional hotel yang peralatan dan systemnya berstandard industry internasional. Dengan demikian, alumni IDEA lebih percaya diri, lebih kompeten, serta memiliki attitude, kepribadian, dan kinerja berstandar industri,” kata Eko.
Dalam mengembangkan bisnis ke depan Eko percaya, bahwa kolaborasi menjadi kata kunci untuk terus tumbuh pada era digital. Terbukti, kolaborasi yang dijalin dengan berbagai pihak menjadikan IDEA tidak hanya bertahan, justru memecahkan rekor pendaftar dan peserta terbanyak pada 2020, di mana banyak sekali bisnis tumbang karena pandemi.