Hadir pula dalam FGD tersebut beberapa eksekutif dari PT Astra Agro Lestari Tbk., Sinarmas Agribusiness & Food, PT Cargill Indonesia, serta Eptilu, perusahaan rintisan yang bergerak dalam bisnis agrowisata dan edukasi.
Menurut Daud Novel, sektor pertanian di Indonesia memang membutuhkan perhatian khusus. Ia memaparkan data yang dimiliki oleh TaniHub.
“Saat ini 61% petani di Indonesia sudah berusia lebih dari 45 tahun dan sebagian besar mereka hanya menerima pendidikan dasar. Kemudian, 74% petani masih menggunakan sistem pertanian yang tradisional, dan 97% dari mereka bahkan tidak memiliki catatan keuangan.” ungkapnya.
Ini tentu membuat para petani kesulitan dalam mengakses pembiayaan dari perbankan. Daud Novel menyimpulkan, dengan kondisi yang seperti itu, para petani melakukan kegiatan pertanian bukan untuk kepentingan bisnis, tetapi lebih pada untuk bertahan hidup.
“Kami juga melihat ada anak-anak muda yang terjun ke dunia pertanian. Namun, cara mereka dalam melakukan budidaya dan mengelola bisnisnya masih sama dengan cara-cara yang dilakukan oleh orang tuanya. Jadi, bukan dengan cara-cara baru, termasuk dengan menerapkan teknologi.” kata Deeng Sanyoto.
Dengan potret yang semacam itu, tak heran jika sektor pertanian menjadi kurang menarik bagi anak-anak muda. Kondisi semacam ini tentu akan mendatangkan masalah bagi Indonesia.
“Jika tidak ada anak muda yang tertarik untuk terjun di sektor pertanian, mungkin pada tahun 2050 kita sudah tidak punya petani lagi,” ucap Daud Novel.
Maka, saran dia, semua pihak perlu ikut berperan untuk mempromosikan sektor pertanian agar semakin banyak anak muda yang terjun ke dalam bisnis ini.
Daud Novel mengaku, semula dia memang tidak tertarik dengan sektor pertanian, khususnya agribisnis. Katanya, sektor ini yang tidak keren, kerjanya harus berpanas-panasan dengan terjun ke sawah atau ke kebun, sehingga kurang cocok bagi anak-anak muda, terutama dari kalangan generasi Z.
Baca Juga: Alumni IPB Diharap Majukan Sektor Pertanian, Perkebunan dan Peternakan di Sumut
Namun, setelah menyadari bahwa Indonesia akan menghadapi masalah serius jika tidak ada yang peduli terhadap hal ini, Daud Novel pun memutuskan untuk terjun ke sektor pertanian lewat bergabung dengan TaniHub.
Setelah bergabung, Daud Novel menyadari bahwa sektor pertanian mempunyai potensi bisnis yang luar biasa.
“Kita tidak bicara tentang industri yang sedang menjadi tren, terutama di kalangan anak-anak muda. Ini kita berbicara soal kebutuhan primer yang semua orang pasti membutuhkannya. Siapa yang tidak membutuhkan makanan,” tanya dia.
Pentingnya Digitalisasi
Dalam ajang FGD, para narasumber dari kalangan korporasi, startup agribisnis dan entrepreneur mengakui pentingnya mempromosikan sektor pertanian ke anakanak muda. Jika bukan mereka, siapa yang kelak mengurus sektor pertanian di Indonesia.
Salah satu upaya menarik minat anak muda ke sektor pertanian adalah dengan menerapkan digitalisasi dalam proses bisnisnya. Dan, itu sudah diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar, seperti Astra Agro Lestari, Cargill Indonesia maupun Sinarmas Agrobusiness & Food.