Langkahnya diikuti oleh Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell, Gubernur Bank Sentral Inggris Andrew Bailey, Menteri Keuangan Kanada Chrystia Freeland, dan Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde.
Pejabat Ukraina di Washington yang sedang mengusahakan miliaran dolar dana tambahan, juga keluar dari pertemuan itu, tutur seorang sumber.
Wakil Menteri Keuangan Rusia, Timur Maksimov, mewakili Moskow secara langsung, sementara Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov dan Gubernur Bank Sentral Rusia bergabung secara virtual.
Lebih dari lima juta orang Ukraina telah melarikan diri ke luar negeri sejak Rusia menginvasi negaranya pada 24 Februari lalu, yang menjadikannya serangan terbesar di negara Eropa sejak 1945.
Amerika Serikat menuduh Rusia melakukan kejahatan perang dalam apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus." Rusia membantah tuduhan itu.
"Rusia harus dihukum"
Satu sumber menambahkan bahwa Yellen mengatakan kepada para peserta bahwa "tidak bisa berjalan seperti tidak ada yang terjadi " bagi Rusia dalam ekonomi global, pandangan yang kemudian digemakan Sri Mulyani.
Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak mengatakan dalam sebuah kicauan di akun twitternya: "Kami bersatu dalam kecaman kami atas perang Rusia melawan Ukraina dan akan mendorong koordinasi internasional yang lebih kuat untuk menghukum Rusia."
Kementerian keuangan Rusia tidak menyebutkan insiden walkout ini dalam pernyataan yang disampaikan setelah pertemuan.
Ia mengutip Siluanov yang menyerukan G20 untuk tidak mempolitisasi dialog antaranggota dan menekankan bahwa pengelompokan itu selalu berfokus pada ekonomi.
Baca Juga: Mendorong Gaung Presidensi G20 Indonesia 2022 untuk Menjangkau Seluruh Lapisan Masyarakat
Dia juga mengeluhkan efek merusak dari sanksi Barat, kata pernyataan itu.