Semangat Gaspol Sandiaga Uno Lobbying Intensif dengan Pemda dan Swasta Buahkan Hasil Nyata Bagi Produk Ekraf

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 19 Juli 2022 | 13:22 WIB
Semangat Gaspol Sandiaga Uno Lobbying Intensif dengan Pemda dan Swasta Buahkan Hasil Nyata Bagi Produk Ekraf
Sandiaga Uno saat melakukan kunjungan pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 di Cilegon Center Mall, Banten. 

Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengajak semua pelaku ekonomi kreatif UMKM memiliki keberanian dan kemauan untuk melawan stigma dan persepsi negatif yang melemahkan langkah dalam membangun usaha.

Menparekraf menekankan keberanian dan kemauan untuk melawan stigma, menjadi poin penting yang harus disadari semua orang. Sandiaga melantunkan pantun: Buah kecut namanya delima, buah manis namanya pepaya. Jangan takut melawan stigma karena yang berusaha akan berjaya.

“Satu semangat yang ingin saya sampaikan adalah pelaku UMKM memiliki keberanian melawan stigma yang ada. Ini menjadi poin penting yang ingin saya sampaikan. Banyak orang jatuh sebelum mereka sukses. Mau sukses harus mau gagal karena kesuksesan dicapai dengan anak tangga kegagalan. Jangan takut patahkan stigma, karena yang berjaya adalah dia yang berani melangkah menghadapi kegagalan di saat banyak yang meremehkannya. Yang berjaya adalah dia yang mau tetap melangkah di saat keadaan memaksanya untuk berhenti,” ujar Sandiaga saat melakukan kunjungan pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 di Cilegon Center Mall, Banten. 

Sandiaga lantas berkisah tentang pengalaman sebagai orang yang pernah mengarungi dunia usaha saat krisis.

“25 tahun lalu saya melewati krismon, alhamdulillah krismon mengubah takdir saya, membuat saya berada di sini. Dulu saya professional yang kehilangan pekerjaan saat krisis, namun justru itu yang mengubah kuadran saya jadi pengusaha. Penolakan, kegagalan saya lalui, namun alhamdulillah bisa bangkit kembali. Awal memulai usaha bersama 3 karyawan, sekarang usaha yang kami bangun bisa berikan lapangan kerja bagi 30 ribu karyawan,” ujarnya.

Senada dengan poin tadi, Sandiaga juga menyampaikan pentingnya jiwa pantang mundur dan kerja 4As (kerja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas). Jiwa pantang mundur tunjukkan kita jiwa yang ulet, individu yang pantang menyerah.

Selain itu, Menparekraf menekankan pentingnya inovasi, adaptasi dan kolaborasi.

“Inovasi penting agar produk memiliki daya saing, adaptasi agar produk kita relevan sesuai kekinian, dan kolaborasi untuk tingkatkan rezeki dan perpanjang usaha kita. Kenalilah mentor-mentor kalian, pelaku usaha lain, juga pimpinan/kepala daerah. Kalau kepala daerah akur dan dukung UMKM, kita terima dengan lapang dada,” ujarnya.

Berani Mematahkan Stigma

Baca Juga: Soal Fenomena Citayam Fashion Week di SCBD, Pemprov DKI: Itu Bagian Dari Ekspresi Generasi Muda

Dalam obrolannya bersama Sesa Susanti, pandai kayu wanita yang juga pemilik dari Nalaktak Kai Woodworking, terungkap bahwa bekerja di bidang laki-laki membutuhkan upaya dan kerja dua kali lipat lebih keras agar berhasil.

“Berprofesi di bidang laki-laki harus kerja keras dua kali lipat. Untuk mendapatkan trust (kepercayaan) itu sulit. Tapi saya konsisten belajar setiap hari, dan pasti bisa. Saat ini produk saya sudah sampai ke Alaska dan Jerman,” ujar Sesa yang mengaku menembus pasar internasional berkat kekuatan media sosial.

Sesa mengisahkan, pembeli dari luar negeri mengaku heran ada orang Asia, perempuan yang ‘main kayu’  (maksudnya berkarya di bidang perkayuan).

“Mereka penasaran datang ke rumah berkunjung. Sampai ada komunitas perkayuan dari luar negeri yang kirim alat ke saya,” ujarnya.

Menurut Sesa, produk Indonesia, khususnya kayu, memiliki keunggulan dibandingkan yang lain.

“Kualitasnya bagus. Bahan limbah aja bisa jadi bagus apalagi bahan baru,” ujarnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI