Kelompok Usaha Difabel Tersentuh Pendanaan UMK Pertamina

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 06 Agustus 2022 | 15:56 WIB
Kelompok Usaha Difabel Tersentuh Pendanaan UMK Pertamina
Kelompok difabel dan usaha mikro kecil (UMK) yang mempekerjakan difabel mendapatkan perhatian yang serius dari PT Pertamina (Persero).

Suara.com - Kelompok difabel dan usaha mikro kecil (UMK) yang mempekerjakan difabel mendapatkan perhatian yang serius dari PT Pertamina (Persero), terutama dari aspek ketersediaan modal usaha.

Mereka sudah tersentuh pendanaan UMK Pertamina sehingga berperan dalam mengembangkan perekonomian lokal dan turut mengadvokasi agar hak-hak penyandang disabilitas terpenuhi.

“Banyak sekali keuntungan bermitra dengan Pertamina. Yang lebih penting, Pertamina memanusiakan manusia,” tutur Nurjanah, pemilik Batik Mayana, di Ternate.

Nurjanah dan suaminya merupakan penyandang disabilitas. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dia memulai usaha di bidang kuliner pada 2013. Selain itu, dia memberikan pelatihan untuk para secara gratis bagi penyandang disabilitas agar mampu menjalankan usaha.

“Saya akhirnya mendirikan Lembaga Pendidikan Keterampilan Khusus yang diperuntukkan bagi para penyandang disabilitas, anak putus sekolah, dan para janda,” kata dia.

Nurjanah mendapatkan pendanaan dari Pertamina pada 2019. Dia mengembangkan usaha Batik Mayana, batik ecoprint dengan motif khusus Maluku Utara. Sementara bisnis kulinernya diwadahi dalam UMK Serba Usaha yang menggarap makanan olahan lokal dan herbal.

Produk-produk Serba Usaha dipasarkan secara online, antara lain melalui akun Instagram pribadi maupun marketplace yang disediakan Pertamina sebagai tools dalam peningkatan jangkauan pasar.

“Oleh Pertamina kami mendapatkan pelatihan dan lain-lain. Harapannya ke depan lebih maju dan berkembang lagi dalam segala hal. Alhamdulillah dengan bertambahnya produk turunan dari Mayana Ecoprint berarti omzet bertambah,“ ungkapnya.

Dengan berbagai usaha tersebut, dia mampu menghasilkan omzet hingga Rp100 juta per bulan.
Penyandang disabiitas lain, Lily Handayani, mendirikan bisnis Safina Quilt. UMK yang berlokasi di Balikpapan ini menggeluti usaha pengolahan limbah kain perca. Sejak tiga tahun lalu, Lily sudah mendapat pinjaman modal dari Pertamina.

Baca Juga: BPH Migas Ingatkan Jangan Sampai Terjadi Kelangkaan Akibat Penundaan Pembatasan BBM Bersubsidi

“Prospeknya alhamdulillah sampai saat ini masih berjalan dengan baik meski ada beberapa kendala selama pandemi COVID-19,” tuturnya.

Dia menuturkan memilih menjadi mitra Pertamina karena ada pembinaan usaha sehingga bisnisnya bisa berkembang.

“Kami sangat dibantu dari segi promosi dan pemasaran juga kemudahan dalam bantuan modal usaha. Harapannya bisa lebih bersinergi, bisa tetap dibantu pembinaan untuk pengembangan usaha,” ujarnya.

Lily menambahkan dukungan permodalan dan pelatihan dari Pertamina sangat dibutuhkan karena saat ini dia sedang membina kelompok remaja difabel dan ibu-ibu pendampingnya.

“Harapannya mereka dapat meningkatkan keterampilan buat bekal hidup mereka,” ungkapnya.

Sementara itu, Siti Halimah, pemilik usaha Kopi Cap Kuda Baru Lampung, memberdayakan satu pekerja disabilitas tuna wicara. Dia mengolah kopi mentah menjadi kopi roasting dan kopi bubuk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?