Suara.com - Kehadiran anak dalam sebuah keluarga menjadi satu babak baru yang menuntut adanya komitmen lebih bagi pasangan. Selain komitmen waktu menyesuaikan agenda harian untuk mengurus si kecil, pengeluaran rutin pun harus disesuaikan agar keuangan keluarga tetap sehat, di tengah kebutuhan anak yang semakin meningkat.
Ibu, sebagai menteri keuangan keluarga, tentulah harus memutar otak dalam menyeimbangkan manajemen keuangan keluarga. Terlebih bagi first time mom, ia sekaligus harus beradaptasi dalam menjalani peran barunya ini.
Inilah yang dirasakan oleh Devina Hermawan atau akrab disapa Chef Devina. Ia menyadari bahwa peran seorang ibu sebagai menteri keuangan keluarga sangat krusial, karena menentukan kualitas hidup serta masa depan keluarga.
Bersama ShopeePay, Devina berbagi kiat-kiat khusus yang dapat diterapkan oleh para ibu, khususnya firts time mom, dalam menjalani perannya sebagai menteri keuangan keluarga dengan lebih cermat.
1. Siapkan diri dengan perubahan dan tantangan
Bagi para ibu, khususnya first-time mom, menjalankan profesi sebagai menteri keuangan keluarga dengan kehadiran sang buah hati butuh penyesuaian khusus dan menjadi tantangan tersendiri.
“Keuangan keluarga kan pasti dinamis. Seiring berjalannya waktu, kita sebagai ibu akan terus beradaptasi. Misal, aku yang sebelumnya hidup berdua dengan suami lalu hadir satu anak, bertambah dua, dan sekarang tiga anak, semuanya memiliki tantangan masing-masing. Dalam mengatur keuangan pun kita harus semakin cermat, seperti berbelanja sesuai dengan daftar prioritas kebutuhan keluarga,” ungkap Devina dalam siaran tertulis.
Bagi Devina, perencanaan jangka panjang dan jangka pendek pun sangat penting dilakukan agar keuangan keluarga tetap sehat.
“Misal ketika bayi, kita sebagai ibu sudah memahami bahwa anak perlu ada imunisasi dan konsultasi tumbuh kembang; atau ketika mereka akan memasuki usia sekolah yang membutuhkan biaya khusus. Kebutuhan ini perlu kita rencanakan sejak awal agar tidak ada pengeluaran skala besar yang mengganggu keseimbangan keuangan keluarga,” lanjutnya.
Baca Juga: Studi: Banyak Istri Kebiasaan Merokok Suami Ganggu Keuangan Keluarga
2. Libatkan suami dan hadirkan kehangatan keluarga
Mengurus tiga buah hati, Andrew Orham, Audie Orla, dan si bungsu berusia empat bulan Austine Orlene, cukup banyak mengubah keseharian Devina. Paling terasa tentu saja adalah waktu dan jadwal yang semakin padat.
“Pada proses pemulihan fisik awal pasca melahirkan, misalnya, aku juga harus tetap ada untuk anak-anak,” tutur Devina.
Menghadapi momen seperti ini, Devina mengaku tidak sendirian. Ia dan suami selalu saling berbagi tugas mengurus keluarga dan buah hati tercinta. Namun begitu, tetap ada tugas masing-masing yang harus dilakukan. Devina mengakui, kolaborasi ini bukan hanya membantu meringankan beban harian sebagai ibu, namun juga menambah kehangatan hubungan dengan suami.
Bukan hanya dalam mengurus buah hati, kolaborasi ini pun dilakukan Devina dan suami dalam mengatur keuangan keluarga.
“Ada perencanaan jangka panjang yang tentu melibatkan diskusi khusus dengan suami, misal untuk tempat tinggal, asuransi atau investasi, dan rencana pendidikan anak-anak. Kalau untuk urusan harian atau domestik rumah tangga, hampir semua masih aku yang atur, namanya juga menteri keuangan keluarga kan,” papar Devina.