Strategi Alokasi Budget Ala Ligwina Hananto Agar Bisnis Naik Kelas

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 16 September 2022 | 15:22 WIB
Strategi Alokasi Budget Ala Ligwina Hananto Agar Bisnis Naik Kelas
Ilustrasi Strategi Alokasi Budget agar Bisnis Naik Kelas (pexels/KarolinaGrabowska)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Scaling up menjadi salah satu proses bisnis yang paling berpotensi untuk kegagalan. Banyak sekali bisnis mengalami kebangkrutan dan ketidakpastian di dalam tahap ini. Ligwina menguraikan beberapa indikator finansial yang perlu diperhatikan agar bisa mengetahui apakah proses scaling up yang dilakukan berpotensi untuk bangkrut atau tidak.

- Tekanan modal kerja (working capital pressures)
Indikator ini menunjukkan seberapa besar jumlah modal kerja yang sepenuhnya digunakan untuk menjalankan bisnis. Apabila tidak tercukupi, sistem kerja bisnis akan terhambat dan berpotensi bangkrut.

- Likuiditas (liquidity)
Likuiditas mengacu pada seberapa mudah mengkonversikan aset yang menjadi milik kas tanpa mempengaruhi harga pasar yang ditawarkan.

- Free cash flow
Arus kas bebas dapat didefinisikan sebagai kas yang dihasilkan oleh perusahaan setelah mempertimbangkan arus kas keluar untuk kebutuhan operasional dan pemeliharaan aset. Mudahnya, free cash flow adalah sisa uang kas yang diperoleh ketika ada hasil utang atas beban operasional dan CapEx (Capital Expenditure). Hitungan ini akan membantu kamu dalam mengetahui seberapa besar kas menganggur yang tersedia, dan apakah dapat digunakan sebagai modal untuk melakukan scale up atau tidak.

- EBITDA
EBITDA adalah perhitungan finansial yang mengkalkulasikan pendapatan sebuah perusahaan sebelum bunga, perpajakan, depresiasi, dan amortisasi.

3. Budgeting Akurat & Terinci

Berikut beberapa langkah yang Ligwina rekomendasikan untuk memastikan proses budgeting yang akurat:

  • Rincikan dahulu biaya yang bisnis kamu miliki saat ini, seperti biaya sewa, biaya peralatan, mesin, tanah, gaji, dan lain sebagainya.
  • Rencanakan perkembangan biaya yang akan terjadi sesuai dengan visi dan misi usaha yang dijalankan.
  • Rencanakan target penjualan, dan pastikan bahwa pendapatan yang diterima dari hasil penjualan dapat menutupi biaya perencanaan.
  • Buatlah rencana laporan keuangan seperti laporan laba rugi, laporan arus kas, dan neraca keuangan.
  • Pastikan biaya dan penjualan yang ditetapkan realistis dan akurat, jangan meminimalisir biaya-biaya yang kamu tulis, dan membesar-besarkan jumlah uang yang masuk. Lakukan riset harga serta estimasi penjualan dan pendapatan untuk tipe produk.
  • Hitung juga gaji, depresiasi, rencana pengeluaran, hingga perubahan harga di masa depan saat menghitung anggaran untuk scale up bisnis.

4. Jangan Mengabaikan Risk Management

Risk management pada bisnis dan keuangan adalah proses menemukan dan mengendalikan ancaman-ancaman yang berpotensi meningkatkan resiko kegagalan atau kebangkrutan. Semua bergantung terhadap model bisnis dan rencana yang dirancang terhadap perkembangan bisnis.

Baca Juga: 7 Daftar Peluang Bisnis Tahun 2022 yang Wajib Kamu Coba

Misalnya, jika Anda pemilik usaha kecil, risiko terbesar adalah kekurangannya kas dan juga kekurangan pembeli. Hal ini dikarenakan sebagai usaha kecil, prioritas utama adalah setidaknya 80% dari aset yang dimiliki adalah aset likuid, dan mendorong serta memprioritaskan penjualan layanan atau produk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI