“Saya menilai Perpres ini alat memburu rente saja dan hanya menguntungkan PTPN III yang akan memonopoli kuota impor. Janji untuk perluasan lahan 700 ribu hektar hanya omong kosong. PTPN III punya lahan dari mana, mimpi kali? Padahal selama ini kinerjanya buruk banyak pabrik gula miliknya tutup akibat kekurangan bahan baku,” ujar Khabsyin.
Karena lahan seluas 153 ribu hektar yang diklaim milik PTPN III yang ada saat ini, sebagian besar diantaranya adalah milik petani. Yang murni miliki PTPN III hanya sekitar 50 ribu hektar.
Khabsyin juga mewanti-wanti jika Perpres tersebut disahkan dan keran impor gula kembali dibuka, maka yang pasti terkena dampaknya adalah petani. Sebab, setiap impor dilakukan, harga gula petani akan jatuh.