Jualan Jilbab Pakai Cara Ini, Pambudi-Ayu Pasutri Jabar Disorot Media Al Jazeera

Jum'at, 02 Desember 2022 | 17:48 WIB
Jualan Jilbab Pakai Cara Ini, Pambudi-Ayu Pasutri Jabar Disorot Media Al Jazeera
Ilustrasi jilbab. (Unsplash/Siora Photography)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seperti banyak orang di desanya, Inggit Pambudi dan istrinya Mudya Ayu mencari nafkah dengan membuat dan menjual jilbab. Pasangan suami istri asal Kabupaten Cicalengka, Jawa Barat ini bahkan sampai disorot media asing ternama, Al Jazeera.

Menyadur Al Jazeera, Pambudi dan Maudya menjadi bagian dari ribuan industri rumah tangga yang dikenal sebagai "Kampung Hijab" atau "Desa Jilbab".

Cicalengka sendiri kerap memproduksi pakaian sederhana, di mana komoditas yang sangat dicari di Indonesia yang mayoritas Muslim.

Sebagian besar produksi Cicalengka melayani pasar grosir batu bata dan mortir di seluruh negara Asia Tenggara. Namun, Pambudi dan istrinya mengandalkan strategi pemasaran yang lebih modern.

Sebagai pengguna TikTok bernama Hijab mudy mudy, pasangan ini menjual produk mereka secara live streaming di aplikasi video populer 24 jam sehari.

“Kami bahkan tidak memiliki toko fisik,” kata Pambudi, 25, kepada Al Jazeera.

“Ketika saya mengetahui bahwa saya dapat melakukan streaming langsung dan menjual produk saya di TikTok, saya pikir ini adalah kesempatan yang baik bagi kami.”

TikTok sangat populer di Indonesia, negara terpadat keempat di dunia dengan lebih dari 275 juta orang. Per Juli, platform media sosial China melaporkan 106,9 juta pengguna dewasa di Indonesia menggunakan TikTok, menjadikan negara itu pasar aplikasi terbesar kedua setelah Amerika Serikat.

TikTok – awalnya diluncurkan sebagai platform video musik sekaligus jejaring sosial – masuk ke Indonesia pada tahun 2017.

Baca Juga: Polisi Ungkap Dugaan Bisnis Online Dalam Kasus Cucu Bunuh Kakek di Tempat Parkir Jalan Jenderal Sudirman

Setelah pihak berwenang secara singkat sempat melarang TikTok karena konten yang dianggap pornografi dan menghujat, aplikasi tersebut mulai menyerbu kancah e-commerce yang menguntungkan di Indonesia pada tahun 2021.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI