Selama bulan suci, jumlah pengguna Tiktok meningkat lebih tinggi dari biasanya. Ini karena banyak Muslim tetap terjaga hingga dini hari untuk makan makanan terakhir mereka di hari sebelum puasa.
Selama Ramadan tahun lalu, TikTok pun menjangkau Pambudi.
“Seseorang menghubungi saya; dia seperti 'manajer hubungan' untuk TikTok. Dia memberi tahu saya bahwa saya bisa melakukan belanja langsung di TikTok," kata Pambudi.
Saat itu, Pambudi menjual sekitar 1.000 jilbab setiap bulan. Dia tidak asing dengan dunia belanja internet. Sejak 2018, dia telah mencoba berbagai pasar online untuk menjual produk Hijab mudy mudy, yang dijual eceran sekitar Rp75 sampai hingga Rp46 ribu per buah.
“Manajer hubungan melatih kami tentang cara melakukan streaming langsung. Mulai dari cara menggunakan fitur, pemilihan background, pencahayaan, peralatan, hingga apa yang harus disampaikan kepada pelanggan,” jelas Pambudi.
“Seluruh pelatihan memakan waktu sekitar lima bulan,” sambungnya.
Dengan Pambudi di belakang kamera dan Ayu di layar, pasangan ini memulai dengan streaming langsung selama beberapa jam setiap hari di pagi dan sore hari.
Namun, mereka segera menemukan fakta menguntungkan bahwa streaming malam hari menghasilkan lebih banyak penjualan.
“Kami mencoba siaran langsung setelah jam 8 malam. Itu kalau orang sudah pulang kerja, sudah Isya, dan biasanya di rumah santai-santai sambil main hp,” kata Pambudi.
“Penjualannya sangat bagus. Orang-orang membeli. Pada awalnya, kami menyelesaikan sesi kami pada jam 11 malam. Tetapi kemudian kami memutuskan untuk melanjutkan sampai waktu Subuh (sholat subuh), dan tanggapannya sangat baik.”