Tak Jadi 1 Januari 2026, Pemerintah Mundurkan Rencana Peluncuran BBM Baru

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 12 Agustus 2025 | 13:00 WIB
Tak Jadi 1 Januari 2026, Pemerintah Mundurkan Rencana Peluncuran BBM Baru
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiyani Dewi. [Suara.com/Achmad Fauzi].

Suara.com - Pemerintah tampaknya memundurkan rencana peluncuran Bahan Bakar Minyak Baru (BBM) yaitu Biodiesel 50 persen atau B50. Pasalnya, uji jalan BBM campuran solar dengan minyak kelapa sawit (CPO) ini belum berlangsung.

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiyani Dewi, menjelaskan butuh waktu 6-8 bulan dalam uji jalan BBM B50 tersebut. Hingga kini, pemerintah baru masih tahap persiapan untuk uji jalan.

"Kalau pengalaman sih antara 6 sampai 8 bulan," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (11/8/2025).

Infografis peta jalan implementasi biodiesel. [Indonesialeaks]
Infografis peta jalan implementasi biodiesel. [Indonesialeaks]

Atas alasan itu, pemerintah terpaksa memundurkan peluncuran BBM baru tersebut. Apalagi, bilang Eniya, sebelum melakukan uji jalan, butuh persiapan lain, sehingga program B50 berjalan maksimal.

"Kalau itu (penerapan B50 pada 1 Januari 2026) sepertinya belum. Karena kan masih butuh persiapan," tegasnya.

Adapun, B50 merupakan bahan bakar solar yang dicampur dengan minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) sebesar 50 persen.

Pada saat ini, pemerintah memberlakukan B40 pada awal tahun 2025 ini. Sebelum, diberlakukan, pemerintah akan mengevaluasi program B40 yang sudah berjalan.

"Untuk B50, kita evaluasi untuk implementasi B40 tahun ini dan juga kita harapkan untuk implementasi tahun depan B50 segera bisa diakses," ujar Wakil Menteri ESDM, Yuliot, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/8/2025).

Meski dalam tahap rencana, Yuliot merasa yakin program B50 bisa dijalankan tahun depan. Program bahan bakar baru terbarukan itu merupakan mandat dalam rencana awal pemerintah untuk transisi energi.

Baca Juga: Ternyata Pengelolaan Blok Minyak di Ambalat Hanya Gagasan Bahlil Belaka

"Ya, seperti ini, perintah pada awal tahun," tegasnya singkat.

Sebelumnya, Yuliot mengatakan bahwa produksi Solar B40 tahap pertama mencapai 15,6 juta kiloliter yang akan dilakukan secara bertahap hingga akhir tahun.

"Enggak (secara langsung semua), itu kan bertahap sampai dengan akhir tahun (2025)," kata Yuliot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI