Pupuk Kaltim Komitmen Jaga Lingkungan Kerja Tetap Aman

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 13 Juni 2023 | 06:17 WIB
Pupuk Kaltim Komitmen Jaga Lingkungan Kerja Tetap Aman
PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memborong tiga penghargaan bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tahun 2022 dari Pemprov Kaltim atas komitmen menjalankan aspek K3 dalam aktivitas perusahaan secara konsisten dan berkesinambungan.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

P2COVID-19 award yang diperoleh dengan predikat Platinum merupakan output dari komitmen dan kedisiplinan PKT dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan COVID-19 dengan melaksanakan program 3T, pelaksanaan protokol kesehatan 6M, dan vaksinasi COVID-19 baik primer maupun booster untuk karyawan dan keluarga.

Menghadapi Pandemi COVID-19, dalam menjaga keberlangsungan usahanya, PKT menerapkan ISO 45005:2020 Pedoman Bekerja di Masa Pandemi, mengusung program-progam pencegahan dan penanggulangan COVID-19, menganalisis risiko yang mungkin terjadi, termasuk menggalakkan gerakan pekerja sehat melalui program VIRAL dan program kesehatan lainnya.

Selain itu, PKT juga memiliki komitmen kuat dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dan penyalahgunaan dan peredaran gelap NAPZA di tempat kerja.

Upaya ini dilakukan melalui pembentukan Komite Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS (P2HIV/AIDS) yang fokus pada sosialisasi, pelatihan, dan testing di lingkungan perusahaan dan masyarakat, khususnya pada kelompok berisiko.

PKT juga secara berkala memfasilitasi layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) dan edukasi HIV/AIDS-NAPZA yang juga meliputi tuberculosis (TB) dan infeksi menular seksual (IMS) bagi seluruh karyawan dan masyarakat Bontang, dengan partisipasi yang meningkat dari tahun ke tahun.

"Ini juga merupakan bagian dari komitmen PKT untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Three Zero terkait HIV AIDS di tahun 2030, yaitu tidak ada kasus baru HIV/AIDS, tidak ada kematian akibat HIV/AIDS, serta tidak ada stigma dan diskriminasi ODHA," pungkas David.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI