Rupiah Berotot di Penghujung 2025, Menuju Level Rp 16.680

Rabu, 31 Desember 2025 | 16:27 WIB
Rupiah Berotot di Penghujung 2025, Menuju Level Rp 16.680
Petugas salah satu tempat penukaran mata uang asing menunjukkan uang rupiah dan dolar AS, Jakarta, Selasa (14/1/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Rupiah menguat signifikan di pasar spot menjadi Rp16.680 per USD pada penutupan Rabu, 31 Desember 2025.
  • Penguatan rupiah terutama disebabkan oleh intervensi Bank Indonesia yang memanfaatkan likuiditas pasar minimal.
  • Analis memperingatkan potensi pelemahan rupiah kembali akibat rilis data inflasi dan perdagangan pada hari Jumat.

Suara.com - Nilai tukar rupiah konsisten menguat pada penutupan Rabu, 31 Desember 2025. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp 16.680 per USD.

Alhasil, rupiah menguat 0,54 persen dibanding penutupan pada Selasa yang berada di level Rp 16.773 per USD.  

Sedangkan, kurs Jisdor Bank Indonesia tercatat di Rp16.720 per dolar AS.

Dalam hal ini, Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan rupiah menguat dikarenakan pertolongan Bank Indonesia (BI). Salah satunya  langkah intervensi BI membuat rupiah masuk dalam zona hijau.

Ilustrasi uang rupiah. [Antara]
Ilustrasi uang rupiah. [Antara]

"Tidak ada faktor yang mendukung penguatan, dolar AS terpantau masih terus rebound oleh data-data ekonomi yg kuat. Rupiah menguat besar oleh aksi BI yang memanfaatkan peluang di saat liquiditas minimal di pasar untuk intervensi," katanya saat dihubungi Suara.com.

Namun, dia meminta pemerintah jangan terlena dengan penguatan rupiah dalam penutupan akhir tahun ini. Lantaran, perilisan inflasi yang terjadi akan memberikan tekanan pada rupiah sehingga bisa masuk zona merah.

"Pada hari Jumat akan dirilis data perdagangan dan inflasi yang memberikan sinyal beragam. Data perdagangan diperkirakan kembali surplus namun ekspor impor yang menurun, serta inflasi yang diperkirakan akan kembali termoderasi. Secara umum data-data ini apabila seperti yang diperkirakan, akan kembali menekan rupiah," tandasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI