"Hanya hitungan minggu saya dipanggil, dan bisa kerja. Saat ini saya istilahnya mandor mengawasi karyawan untuk produksi sosis kanzler," sambung Syahid.
Syahid berterima kasih kepada Ganjar Pranowo yang berupaya maksimal membantu warga untuk mendapatkan pekerjaan. Syahid pun mengapresiasi aplikasi E-Makaryo yang menurutnya sangat memudahkan pencari kerja.
"Menurut saya mampu mengurangi angka pengangguran. Gak perlu fotokopi, kemana-mana bawa amplop. Karena full online. Di sini, saya merasa Pak Ganjar sosok pemimpin yang memperhatikan wong cilik. Saya juga kaget di Jateng ada aplikasi ini. Pak Ganjar memikirkan warganya untuk akses cari pekerjaan," tandasnya.
Sementara itu Ganjar memaparkan, berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jateng, sebanyak 915 perusahaan penyedia kerja hadir di E-Makaryo. Hingga kini, aplikasi yang dirilis pada Agustus 2019 lalu itu telah menjaring ribuan tenaga kerja.
"Sesuai data terakhir pada tanggal Juli 2023, terdapat 475.301 warga Jawa Tengah terdaftar di akun pencari kerja. Dan, lamaran yang sudah diajukan sekitar 98.504 lamaran," kata Ganjar.
Ganjar menegaskan, E-Makaryo merupakan upaya pemerintah dalam memberikan fasilitas kepada para pencari kerja dan menghubungkannya dengan perusahaan pihak penyedia kerja.
Aplikasi E-Makaryo dibuat sesederhana mungkin agar mampu diakses seluruh kalangan. Sehingga platform lowongan pekerjaaan online ini diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran terbuka di Jateng.
"E-Makaryo juga menjadi wadah bagi pencari kerja yang ingin daftar untuk mengikuti pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di seluruh Jawa Tengah," ungkapnya.
Untuk mengaksesnya, masyarakat cukup mengetik E-Makaryo pada laman pencarian di ponsel atau komputer. Masyarakat juga bisa mengetik alamat https://bursakerja.jatengprov.go.id/ untuk membuat akun dan memilih pekerjaan dengan kesesuaian tingkat pendidikan.
Baca Juga: Bocoran info CPNS 2023 lulusan SMK di 8 Kementerian, Persiapkan Syaratnya!