Menurut Eddy S Binti, agar pencegahan karhutla efektif, satgas selalu berkoordinasi dengan institusi daerah seperti Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan, Balai PPI dan Karhutla serta jajaran Kepolisian serta TNI.
“Pada prinsipnya Satgas perusahaan siaga 24 jam tanpa jeda memantau keberadaan titik api termasuk di lahan masyarakat sekitar kebun,” kata Eddy S Binti.
Eddy S Binti memastikan, karhutla di Kalsel, kini menjadi prioritas penanganan semua pihak termasuk swasta. Apalagi, berdasarkan Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) per 3 Oktober 2023, kawasan terbakar tercatat mencapai lebih dari 24.588 hektar.
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono memastikan, hingga saat ini, tidak ada konsesi kebun sawit milik anggota yang terbakar.
Sejak tahun 2020, GAPKI telah membuat himbauan bagi anggotanya untuk membantu pemerintah mencegah kebakaran lahan.
Salah satunya, meminta perusahaan anggota GAPKI untuk mengaktifkan satgas karhutla di masing-masing perusahaan.
Eddy Martono menjelaskan bahwa Satgas Karhutla sangat efektif dalam mengawasi dan mengendalikan kebakaran lahan.
“Satgas ini bekerja 24 jam memantau keberadaan titik api termasuk di lahan masyarakat sekitar kebun. Ini sebabnya hingga kini kebakaran di konsesi kebun sawit anggota GAPKI nihil,”kata Eddy Martono.
Baca Juga: Sumsel 3 Kali Batal Tuan Rumah Piala Dunia, Publik Makin Geram Akan Asap Karhutla