Suara.com - Generasi Alumni Muda Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Airlangga (Unair) yang tergabung dalam sukarelawan Ganjar Creasi (G-Creasi) memberikan edukasi kepada peternak dan masyarakat Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), tentang cara mengolah kotoran sapi hingga bernilai ekonomis.
Kegiatan pelatihan yang diikuti puluhan peserta tersebut dilakukan di Desa Pendil, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, Jatim.
Perwakilan Koordinator Ganjar Creasi Jatim Anwar Sidiq mengatakan pihaknya memberikan pelatihan pembuatan biobriket kepada puluhan peserta bagaimana cara pengolahan kotoran hewan ternak.
"Tujuannya, untuk mengedukasi masyarakat, khususnya para peternak di sini terkait pengolahan limbah peternakan dan pemanfaatannya, salah satunya pembuatan biobriket," ungkapnya ditulis Senin (20/11/2023).
Diketahui, kelebihan dari briket kotoran sapi adalah mempunyai panas pembakaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan arang biasa.
Walaupun panas yang dihasilkan tinggi, asap yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan arang biasa. Proses produksi briket dari kotoran sapi lebih ramah untuk lingkungan sekitar.
Menurut Anwar, banyak hal yang didapatkan para peserta pelatihan. Dari cara pembuatan briket, nilai ekonomis yang didapatkan dari biobriket.
"Prosesnya, bahan utama yang digunakan yaitu kotoran ternak. Kotoran ini dikeringkan, lalu dicampurkan dengan bahan perekat yang terbuat dari tepung kanji. Kemudian dibentuk, setelah itu dijemur," ucapnya.
Risa Setiawan sebagai peserta pelatihan menilai kegiatan yang digelar loyalis calon presiden Ganjar Pranowo ini sangat bermanfaat.
Baca Juga: Jurus Firli Bahuri 'Lawan' Polda Metro Jaya: Pertanyakan Dugaan Korupsi Pengadaan Sapi Era Karyoto
"Setelah mengikuti pelatihan pembuatan briket G-Creasi, sangat bermanfaat sekali bagi kami sebagai warga di sini," ujarnya.