Strategi Exit Startup Dibongkar di Ajang CEO Speaks 2023

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 24 November 2023 | 09:48 WIB
Strategi Exit Startup Dibongkar di Ajang CEO Speaks 2023
Ilustrasi perusahaan rintisan atau startup (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tak hanya mengundang mahasiswa aktif, BINUS Business School juga ingin melibatkan lebih banyak orang dengan mengajak masyarakat umum, perwakilan bisnis, serta alumni BINUS Business School berpartisipasi.

Harapannya, ketiga segmen peserta tersebut dapat memperoleh wawasan untuk memajukan perekonomian lokal bersama-sama. Apalagi, untuk bisnis, kesempatan ini dapat menjadi sarana untuk mewujudkan strategi CSR dan branding mereka.

“Sesuai dengan visi BINUS University untuk fostering and empowering the society, CEO Speaks terbuka untuk siapa saja, bukan hanya ditujukan untuk mahasiswa. Apalagi, BINUS Business School baru saja memperoleh pencapaian gemilang dengan mempertahankan posisinya dalam daftar 250 Program MBA Terbaik di Dunia versi QS Global MBA Rankings 2024, berada di peringkat ke-36 Asia, dan menjadi MBA program terbaik di Indonesia, membuat kami ingin berkontribusi lebih,” ucap Dezie L. Warganegara, Ph.D. sebagai Executive Dean BINUS Business School dalam keterangannya, Jumat (24/11/2023).

Untuk acara CEO Speaks kali ini, BINUS Business School menekankan pentingnya membuat strategi sustainable dalam ranah startup. Beberapa di antaranya, melalui proses manajemen dan startup exit.

Umumnya, ada empat strategi exit yang paling sering menjadi pilihan utama para pemangku kepentingan di dunia startup, diantaranya adalah menjual perusahaan startup kepada perusahaan lain (akuisisi), mencatatkan saham startup di bursa saham umum agar bisa diperjualbelikan oleh masyarakat umum (IPO), membeli saham dari pemegang saham lain (buyout), dan bergabung bersama entitas bisnis lain (merger).

Namun, terlepas dari strategi yang dipilih, sustainability merupakan elemen penting agar founder dan investor sama-sama untung, sehingga bisnis akan tetap berkembang hingga ke depannya tanpa keterlibatan mereka. Inilah yang menjadi fokus utama panel diskusi CEO Speaks.

“Pada akhirnya, exit sebuah perusahaan tidak hanya berdampak ke pendiri dan investornya, tapi juga semua karyawan yang terlibat di dalamnya. Jadi, harus ada strategi yang mengutamakan keberlangsungan jangka panjang,” ujar Fandy Cendrajaya selaku narasumber dari Kopital Ventures.

Peserta yang hadir secara langsung kampus BINUS Senayan, Jakarta, bisa berkunjung ke booth pameran startup binaan BINUS University. Sementara itu, untuk peserta yang mengikuti acara secara hybrid, mereka tetap bisa menghadiri panel diskusi dengan topik "Impactful Investments During a Downturn” bersama Fandy Cendrajaya dan Gabriella Thohir tentang pemulihan startup dari sudut pandang investor di sesi pertama.

Lalu dilanjutkan dengan diskusi panel kedua “Building a Generational Business” bersama James Prananto dan Benny Yahya tentang membangun bisnis berkelanjutan.

Baca Juga: Wajah Baru Telkomsel Mitra Inovasi Jadi Telkomsel Ventures, Siapkan Dana Bagi Startup Indonesia

Sejalan dengan tujuan CEO Speaks BINUS Business School sebagai ajang membangun koneksi dan pertukaran wawasan, pada acara ini BBS sekaligus meresmikan terbentuknya BBS Business Community.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI