Bahlil pun secara tegas mengatakan bahwa publik seharusnya mendukung penggunaan nikel yang menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia saat ini, bukan justru mempromosikan produk seperti Lithium Ferro Phosphate atau LFP yang merupakan yang dimiliki asing.
Mantan Ketua HIPMI pun secara lantang mengingatkan jangan sampai isu ini justru dimanfaatkan asing.
"Yang ada di kita itu mangan coal dan nikel. Sekarang kita ingin fokus mengembangkan SDA kita atau promosikan ke negara lain atau ada apa ini. Jangan sampai ada antek asing di bangsa ini ada antek antek asing merusak tantanan dalam mempengaruhi kebijakan publik," pungkas Bahlil.