Jelang Libur Lebaran 2024, Masyarakat Diimbau Mudik dengan Kendaraan Umum

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 18 Maret 2024 | 11:56 WIB
Jelang Libur Lebaran 2024, Masyarakat Diimbau Mudik dengan Kendaraan Umum
Ilustrasi Mudik Lebaran - Daftar Mudik Gratis Lebaran yang Masih Dibuka (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pengendalian pergerakan mobilitas masyarakat dijelaskan Agus akan didukung oleh 127 posko lalu lintas dan 12 titik traffic counting yang menghitung angkutan lebaran seperti sepeda motor, mobil ringan, dan kendaraan besar. Penanganan jalur wisata pada H+1 lebaran juga diperlukan di sejumlah tempat, seperti Puncak, Lembang, Pangandaran, juga Pelabuhan Ratu.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar, menyampaikan penting untuk menangkap peluang pariwisata dari daerah yang over tourism. Acara kuliner, musik, dan juga expo menjadi event yang paling menarik bagi wisatawan mancanegara. Khususnya kuliner, yang menjadi dorongan kuat dan dapat dikembangkan di Jawa Barat.

“Hari ini Bali telah over tourism, peluang kita untuk menangkap itu. Tugas kita bersama adalah menciptakan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan. Mari bersama-sama kita ciptakan desa pariwisata yang baik dan juga dapat memperluas dan membuka potensi wisata baru di sepanjang jalur mudik yang ada di Jawa Barat,” ucap Benny.

Terkait kesiapan arus lalu lintas jelang libur lebaran, Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Jawa Barat, AKBP Eti Haryati, menjelaskan bahwa wilayah hukum Jawa Barat merupakan daerah jalur lintasan mudik dan jalur wisata sehingga memiliki tantangan tersendiri.

Operasi “Ketupat-Lodaya 2024” dilakukan untuk mengawal kelancaran mudik dan melibatkan sekitar 2.765 personil di Jawa Barat. Melalui paparan yang disampaikan AKBP Eti, dijelaskan cara bertindak yang akan dilakukan sesuai dengan kondisi arus mudik.

“Apabila situasi arus lalin di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) normal maka ruas Tol Japek dan Tol Cipali berjalan normal dua arah. Jika padat, maka akan dilakukan contra flow satu lajur mulai dari dobrakan Kilometer (KM) 47 Tol Japek sampai dengan KM 96 Tol Cipali. Untuk kondisi kontinjensi, akan dilaksanakan cara bertindak contra flow dua lajur di Tol Japek mulai dari KM 47 sampai dengan KM 70, lalu dilanjutkan one way dari KM 70 sampai dengan KM 188 gerbang Tol Palimanan.” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI