Ini Sumbangsih Industri Hulu Migas di HUT RI ke 79 untuk Ketahanan Energi Nasional

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 19 Agustus 2024 | 06:51 WIB
Ini Sumbangsih Industri Hulu Migas di HUT RI ke 79 untuk Ketahanan Energi Nasional
Jajaran SKK Migas dan KKKS melakukan upacara peringatan HUT RI Ke 79 pada Sabtu 17 Agustus 2024 di berbagai lokasi dan wilayah kerja secara bersamaan.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketiga, pembangunan Teknologi Digital agar dapat bersaing di era kompetisi industri hulu migas global yang akan semakin ketat. Digitalisasi pengelolaan rantai suplai merupakan salah satu pilar Rencana Strategis hulu migas dan selaras dengan arahan Pemerintah.

“Untuk itu, SKK Migas telah mengimplementasikan IOG E-Commerce yang dimulai untuk pengadaan barang/peralatan dengan nilai sampai 1 miliar rupiah,” kata dia.

Keempat, peningkatan efek multiplier melalui penandatanganan 10 GSA dengan total nilai US$ 1.2 miliar atau setara dengan 18,9 triliun rupiah, serta penandatanganan 8 Procurement Contract senilai US$ 428 juta atau setara 6,4 triliun rupiah, yang dilakukan pada saat pembukaan Supply Chain & National Capacity Summit beberapa hari lalu.

Kelima, pemerataan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru. Industri Hulu Migas melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang berorientasi untuk menciptakan kesejahteraan sosial.

“Pada tahun 2024 ini, telah diperoleh Kesepakatan Anggaran PPM sebesar US$ 35.38 Juta atau sebesar Rp. 530 Miliar, naik sebesar 127% dari tahun 2023 yang sebesar US$27.7 Juta,” kata Hudi.

Keenam, industri Hulu Migas turut berkontribusi dalam upaya mengurangi emisi karbon. Industri hulu migas telah meluncurkan 6 inisiatif untuk pengurangan karbon. Selain program CCS, Energy management, Zero Routine Flaring dan lain-lain.

“Setiap tahunnya industri hulu migas menargetkan penanaman 2 juta pohon dan sejak diluncurkannya renstra IOG 4.0 pada tahun 2020 telah menanam 8.5 juta pohon,” ujarnya.

Hudi mengakui, masih ada tantangan yang dihadapi oleh industri migas kedepan berupa ketertinggalan produksi migas kita dari target yang ditetapkan. Selain itu kita memiliki gap yang sangat signifikan yang harus kita jembatani untuk mencapai target produksi Long Term Plan 1 juta BOPD dan 12 BSCFD.

“Untuk tahun 2024, dari target produksi minyak LTP sebesar 709.000 BOPD, produksi baru mencapai 579.000 BOPD, artinya terdapat kekurangan sebesar 130.000 BOPD yang perlu kita atasi. Sedangkan untuk gas, target LTP untuk tahun 2024 adalah 6.736 MMSCFD, tetapi produksi saat ini hanya mencapai 5.334 MMSCFD, mengakibatkan selisih sebesar 1.402 MMSCFD yang masih perlu diisi,” kata dia.

Baca Juga: PHE Catatkan Produksi Migas 1,05 Juta BOEPD di Sepanjang Semester 1-2024

Untuk menjawab tantangan tersebut, Hudi menekankan pentingnya kolaborasi antara para stakeholder industri migas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI