Pabrik Dewacoco di Halmahera kini bisa mengolah sekitar 100 ribu butir kelapa perhari dan targetnya bisa mengolah 250 ribu kelapa perhari pada 2025 mendatang. Sedangkan pabrik yang di Manado kini bisa mengolah 150 ribu kelapa perhari dan terus menggenjot untuk bisa mengolah 500 ribu butir kelapa perhari di tahun depan.
Untuk mencapai target tersebut, kini Dewacoco terus memberikan pendampingan, penyuluhan dan pelatihan kepada para petani untuk bisa menanam dan merawat pohon kelapa secara benar.
"Jika biasanya satu pohon kelapa bisa menghasilkan sekitar 40 butir kelapa pertahun, dengan penanganan yang benar, satu pohon kelapa bisa menghasilkan 120 butir kelapa pertahun. Artinya ada peningkatan 3 kali lipat," imbuh Jerry.
Jerry lantas menjelaskan, proses pengolahan kelapa di Dewacoco dilakukan sedemikian rupa hingga tak ada satu pun sampah (waste) yang tersisa. Sabutnya diolah menjadi briket untuk bahan bakar biomassa. Tempurung kelapa akan dipisah dari batoknya untuk dijadikan charcoal.
Bagian kulit kelapa kemudian diolah menjadi coconut paring oil. Seturut itu pula daging kelapa dipisah dengan bagian ari. Ari kelapa tersebut selanjutnya akan diproses menjadi Crude Coconut Oil (CCO).
Sesudah ari kelapa diubah menjadi CCO, bagian dagingnya kemudian masuk ke tahap drying diubah menjadi dessicated dan tepung. Deiscated kelapa tersebut didistribusikan menjadi bahan pangan, tetapi dapat pula menjadi bahan untuk pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO).
"Saya punya cita-cita akan mencetak 1.000 sarjana pertanian dalam waktu 5 tahun. Saya yakin itu akan tercapai," pungkas Jerry.