Kelompok Wiralodra didampingi tim CSR KPI Unit Balongan terus melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat yang masih ragu untuk terlibat dalam pengelolaan sampah. Kemampuan kelompok mendaur ulang sampah ditingkatkan lewat berbagai pelatihan.
Berbagai program kelompok, seperti Semur Tumpah (Sembako Murah Tukar Sampah) mulai menarik perhatian warga. Sampah-sampah bernilai ekonomi seperti botol plastik, kertas, besi, perabot bekas, dan minyak jelantah ditukarkan dengan sembako murah seperti beras, telur, kopi, teh, minyak goreng, mie, dan gula.
“Kegiatan ini telah menjadi favorit ibu-ibu rumah tangga karena menjadi tambahan pemenuhan kebutuhan dapur dan keluarga,” kata Mamat.
Saat pandemi COVID-19 yang melanda di awal 2020, fasilitas aula bank sampah menjadi tempat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi siswa sekolah. Kelompok Wiralodra menggagas layanan ‘Sampah Tukar Wi-Fi sepanjang masa pandemi. Tidak kurang 50 anak setiap harinya memanfaatkan layanan Internet gratis ini dengan hanya bermodalkan sampah.
Pada pertengahan 2020, Mamat dan Kelompok Wiralodra telah mampu mengolah sampah sebanyak 100 kilogram setiap bulannya. Sampah yang diperoleh adalah hasil dari setoran warga sekitar RT 04/RW 02 Desa Balongan saja.
Namun, setahun kemudian terjadi peningkatan pendapatan sampah dan dimulailah pemindahan lokasi pengelolaan sampah terpadu ke tempat yang lebih luas yang disponsori oleh kilang Balongan. Bangunan yang dimiliki oleh Kelompok Wiralodra sekarang seluas 5x10 m2 dan mampu mengolah sampah 240 kg/bulan yang dikumpulkan dari seluruh wilayah RW 02 serta beberapa warung di pasar terdekat.
Pada 2022-2023, setelah mencapai target pengolahan sampah organik, Mamat dan kelompok berinovasi dengan menambah ekonomi sirkular dari budidaya maggot dengan beternak ayam petelur. Pakan tambahanya diambil dari hasil budidaya maggot tersebut.
Untuk meningkatkan nilai ekonomi, perusahaan bersama kelompok melakukan inovasi dengan mengoptimalkan pengolahan sampah plastik menjadi plakat, souvenir, atau furnitur untuk perusahaan maupun masyarakat yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan hanya dengan menjual cacahan atau plastik secara langsung ke pengepul.
Untuk meningkatkan efektivitas produksi pengolahan sampah plastik menjadi plakat, pada 2023 kelompok Wiralodra dan tim CSR KPI Unit Balongan terus melakukan inovasi menciptakan kompor berbahan dasar minyak jelantah yang di desain khusus untuk mempermudah kegiatan kelompok.
Baca Juga: Dikenal Sebagai Negara Terbersih, Jepang Kenalkan Kompetisi Supogomi di Indonesia: Apa Itu?
“Selain menghemat biaya produksi kompor ini membantu pedagang dan UMKM sekitar untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dan turut membantu menjaga lingkungan,” ungkap Mamat.
Upaya mengelola sampah semakin berkembang dengan keterlibatan kelompok lokal Masyarakat Forum Rembug Balongan (Forbal). Forum masyarakat ini merupakan kelompok yang juga fokus pada permasalahan lingkungan dan mitigasi bencana. Kelompok Wiralodra dan Forbal bekerja sama menanam pohon cemara laut di sekitar Pantai Balongan untuk mencegah dan meminimalisasi abrasi pantai.
“Penanaman pohon cemara laut merupakan bukti KPI Unit Balongan yang memiliki komitmen kuat dalam upaya melindungi lingkungan dari potensi perubahan iklim dan cuaca di masa depan. Penanaman Cemara Laut ini sangat tepat sebab ketika tumbuh besar selain memperindah lingkungan juga dapat menghambat laju abrasi dan terjangan ombak,” kata Sumarto, Ketua Forbal