Industri Energi Bergerak Penuhi ESG untuk Masa Depan Berkelanjutan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 16 Oktober 2024 | 08:16 WIB
Industri Energi Bergerak Penuhi ESG untuk Masa Depan Berkelanjutan
MedcoEnergi mempertahankan skor MSCI di A dan skor perubahan iklim CDP di B untuk 2023.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebagai bagian dari upaya tersebut, MedcoEnergi telah menetapkan Kebijakan Keberlanjutan yang terdiri dari tiga pilar utama: Kepemimpinan Dari dan Oleh Pekerja, Pengembangan Lingkungan dan Sosial, serta Pemberdayaan Masyarakat Lokal.

Upaya konkret dalam menghadapi perubahan iklim termasuk pembentukan Kelompok Kerja Perubahan Iklim dan Transisi Energi, yang bertanggung jawab mengelola inisiatif pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan transisi menuju energi rendah karbon.

Pada 2023, MedcoEnergi berhasil menurunkan emisi GRK Cakupan 1 dan 2 sebesar 22% dari tahun dasar 2019, melebihi target awal pengurangan sebesar 20% pada 2025. Emisi metana juga dikurangi sebesar 40%, jauh melampaui target 25% untuk 2025. Pencapaian ini didorong oleh elektrifikasi rendah karbon dan peningkatan operasional, termasuk efisiensi energi serta pemasangan panel surya di area operasi.

Selain itu, perusahaan terus memperkuat komitmennya di bidang sosial dan tata kelola, termasuk menerapkan Social Management System untuk memitigasi risiko sosial dan mempertahankan izin sosial untuk beroperasi.

Pada 2023, MedcoEnergi memperluas cakupan akreditasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016 ke Aset Corridor, sedangkan pada awal 2024, MedcoEnergi menetapkan kebijakan Hak Asasi Manusia yang berdiri sendiri.

Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa MedcoEnergi berkomitmen pada transformasi bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dengan keterbukaan informasi, terutama terkait ESG, perusahaan terus memperkuat strategi keberlanjutannya.

"Keterbukaan informasi perusahaan, terutama terkait ESG, sangat penting. Dengan ini, kita bisa terus memperkuat strategi keberlanjutan di mata global," tegas Hilmi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI