Sementara itu, Nelson Wong, Wakil Ketua Pusat Shanghai untuk Studi Strategis, menyoroti ketidakpuasan banyak negara terhadap tatanan dunia saat ini, termasuk penggunaan dolar AS dalam pembayaran internasional. BRICS diharapkan mampu menawarkan alternatif mekanisme pembayaran yang lebih adil dan merata.
"(BRICS) akan menjadi organisasi penting bagi perdagangan dunia, dan saya pikir kami pasti akan membuat BRICS menjadi lebih penting,” ujar Wong.
OECD dan BRICS
Merapatnya Indonesia ke BRICS merupakan langkah cukup mengejutkan. Pasalnya, Presiden sebelumnya, yakni Joko Widodo sudah mengindikasikan untuk bergabung menjadi anggota Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) melalui Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi usai bertemu pada Selasa, 28 Mei 2024.
Pertemuan yang merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama pada Agustus 2023 ini bertujuan untuk menginformasikan langkah-langkah yang telah dan akan diambil Indonesia dalam rangka mempercepat keanggotaannya.
“Bapak Presiden telah menetapkan keppres tim nasional persiapan dan percepatan keanggotaan Indonesia dalam OECD di mana kami mengetuai, dibantu oleh Bu Menkeu dan Bu Menlu,” ujar Airlangga Hartarto kala itu.
Isu merapatnya Indonesia sebagai anggota BRICS di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto tentu jadi topik yang menarik. Terlebih, Indonesia sebelumnya mendekat ke OECD.
Meski tidak mungkin, Indonesia sepertinya akan mendapatkan tantangan berat jika memutuskan untuk bergabung ke dua belah pihak. Terlebih, ada kemungkinan terdapat pihak-pihak yang 'saling sikut' secara politik dan ekonomi di kedua kubu tersebut.
***
Baca Juga: Prabowo Minta Sri Mulyani Pelototi Penggunaan APBN Demi Rakyat
BRICS, yang didirikan pada 2009 dengan anggota Brasil, Rusia, India, dan China, serta Afrika Selatan yang bergabung pada 2011, kini menjadi salah satu forum ekonomi internasional yang penting. Pengembangan mekanisme baru untuk sistem pembayaran internasional oleh BRICS diharapkan dapat mengurangi dominasi dolar AS dan menciptakan peluang baru bagi negara-negara anggotanya.