Selain itu, tugas jubir presiden harus menjembatani, menyambungkan, menyatukan, dan menyinergikan kepentingan pihak yang satu dan yang lain.
Termasuk, pemerintah dengan rakyat, partai politik dan kepentingan ekonomi, hukum dan HAM.
Lalu, komunikasi Istana bukan hanya common sense atau berakal sehat, tetapi komunikasi yang juga harus berdasarkan otoritas atau kewenangan yang melekat dari lembaga kepresidenan.
Sehingga, diharapkan pernyataan-pernyataan yang keluar dari mulut jubir itu betul-betul merujuk pada data seharusnya, atau kebijakan yang semestinya dikehendaki Istana Presiden.
Lalu, jubir presiden harus memahami lanskap komunikasi yang berkembang. Serta berpandangan figur jubir presiden harus memiliki jaringan komunikasi yang bagus.