Dalam banyak kasus, THR ini digunakan untuk membeli keperluan hari raya, membayar zakat, atau sekedar memberikan angpao kepada cucu-cucu mereka. Bagi banyak pensiunan, THR menjadi sumber pendapatan tahunan yang sangat ditunggu-tunggu.
Namun, tidak semua pensiunan beruntung mendapatkan THR. Ini menimbulkan pertanyaan tentang konsistensi dan keadilan dalam pemberian THR.
Apakah seharusnya semua pensiunan mendapatkan THR? Bagaimana pemerintah dan sektor swasta dapat memastikan bahwa tidak ada pensiunan yang terlewat?
Dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan tersebut, penting bagi pemerintah dan perusahaan untuk mempertimbangkan kembali kebijakan mereka terhadap THR untuk pensiunan.
Mungkin sudah saatnya untuk merumuskan kebijakan yang lebih inklusif yang tidak hanya memperhatikan pekerja aktif tetapi juga mereka yang telah pensiun.
Dengan menyediakan THR yang adil dan merata, kita dapat memberikan apresiasi yang layak kepada para senior yang telah memberikan kontribusi besar kepada masyarakat dan ekonomi selama bertahun-tahun.
Lebaran seharusnya menjadi momen kebahagiaan untuk semua, termasuk para pensiunan yang telah banyak berjasa.