Suara.com - Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID mempercepat target emisi nol bersih atau net zero emission (NZE). Percepatan itu, salah satunya dengan melalui program penanaman mangrove pesisir pantai.
MIND ID pun mengerahkan anak usahanya yaituPT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk untuk menjalankan program tersebut. Selain itu, seluruh perusahaan pun proaktif menggandeng masyarakat dan kelompok pemuda dalam program ini.
Adapun, sepanjang 2024 Grup MIND ID telah merealisasikan penanaman pohon mangrove dengan total lebih dari 126.000 bibit.
Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf mengatakan, MIND ID bersama seluruh Anggota Grup menyadari pentingnya keberadaan mangrove di area pesisir pantai.
Terlebih, total simpanan karbon rata-rata pada ekosistem mangrove diperkirakan mencapai 441–1085 MgC/ha, dan mampu menjadi penopang dalam tercapainya target NZE pemerintah.
"Program penanaman mangrove Grup MIND ID bukan sekadar pohon untuk melindungi pesisir pantai, tapi harapan bagi masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Adapun, Heri mengungkapkan, di Sulawesi Tenggara, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Unit Bisnis Nikel Kolaka menanam 60.000 bibit mangrove sepanjang 2024 di Kecamatan Pomalaa.
Angka ini menjadi penambah dari mangrove yang ditanam oleh Antam selama 2023 sebanyak 90.000 bibit di lokasi yang sama dengan total luasan mencapai 55 hektare.
Di Lampung, Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan konsisten melakukan penanaman mangrove bersama Kelompok Tani Hutan Bina Jaya Lestari.
Baca Juga: Cadangan Melimpah, MIND ID Targetkan Indonesia Kuasai Pasar Mineral Dunia
Sekitar 30.000 bibit telah ditanam di Kawasan Ekowisata Cuku Nyi Nyi, yang kini berkembang menjadi sentra pembibitan dan usaha mikro.
Di Pantai Sejarah, Batu Bara, Sumatra Utara, INALUM telah menanam lebih dari 51.000 bibit, serta menjaga sekitar 20 ha kawasan mangrove.
Di Gresik, Freeport Indonesia juga telah menanam 50 ribu bibit mangrove sejak September 2024, dan bekerja sama dengan dinas lingkungan dan komunitas pendidikan.
Di Kepulauan Riau dan Bangka Belitung PT Timah merampungkan penanaman sebanyak menanam sebanyak 15.500 pohon mangrove pada Juli 2024.
Sementara itu, di daerah Morowali Vale Indonesia juga konsisten melakukan penanaman ribuan bibit mangrove dan menggandeng pelajar dan kelompok nelayan untuk menjaga keberlanjutan kawasan pesisir pantai.
Heri menambahkan bahwa dampak positif dari penanaman mangrove bukan hanya menyerap karbon untuk mendukung NZE, tetapi juga membuat ekosistem pesisir pantai lebih stabil, terhindar dari abrasi, erosi, dan pengikisan tanah, serta melindungi pantai dari dampak badai.