Dengan waktu yang terbatas, penting untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar memberikan dampak pada perkembangan bisnis Anda.
Jangan terjebak di tugas kecil yang bisa ditunda atau didelegasikan, evaluasi pekerjaan Anda setiap minggu untuk melihat apa yang bisa dioptimalkan.
4. Bangun Dukungan Sosial yang Kuat
Menjalani bisnis sambil mengurus anak bukan hal ringan, jadi jangan ragu untuk meminta bantuan.
Dukungan dari pasangan, keluarga, pengasuh, atau teman sangat berharga dan bergabung dengan komunitas wirausaha atau parenting juga bisa memberi Anda ruang untuk berbagi cerita, bertukar ide, dan juga mendapat semangat baru dari sesama orang tua.
5. Jaga Keseimbangan dan Waktu Me Time
Keseimbangan bukan berarti membagi waktu secara sama rata, melainkan memahami prioritas dan menjaga kesehatan mental.
Sisihkan waktu untuk diri sendiri, meski hanya 15–30 menit sehari, seperti menikmati kopi tanpa gangguan, membaca buku, atau sekadar berjalan kaki bisa sangat menyegarkan pikiran.
6. Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri
Baca Juga: LocknLock Teken MoU dengan CP Axtra, Perusahaan Grosir Terbesar di Thailand
Tidak semua hal harus sempurna, akan ada hari di mana bisnis melambat atau anak sedang rewel, hal ini adalah bagian dari proses.
Fokuslah pada kemajuan, bukan kesempurnaan, beri ruang untuk diri Anda belajar dan berkembang, sambil tetap hadir untuk keluarga.
Tetaplah ingat bahwa anak adalah prioritas, dan bukan gangguan. Akan ada hari-hari di mana anak tantrum saat Anda mungkin harus melakukan pekerjaan penting. Atau, ada saat Anda harus meeting sambil menyusui. Dan itu semua tidak apa-apa. Karena Anda sedang membangun dua hal penting sekaligus: masa depan bisnis, dan masa depan manusia kecil yang Anda cintai.
Menjalankan bisnis sambil mengurus anak memang tidak mudah, tapi bisa dilakukan dengan cerdas, lembut, dan terencana. Tidak harus sempurna, karena Anda cukup hadir sepenuh hati, untuk bisnis dan keluarga.
Pelan-pelan, Anda akan menemukan ritme dan cara sendiri. Dan dari sana, mimpi-mimpi Anda akan tetap tumbuh, seiring tawa kecil yang terdengar setiap harinya.
(Mauri Pertiwi)