Tidak hanya pada kendaraan, PLN Indonesia Power juga melakukan pengembangan pemanfaatan hidrogen yang dikonversi menjadi green ammonia untuk energi primer di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Pemanfaatan green ammonia diterapkan di PLTU Labuan 2 x 300 Megawatt. Hal ini ditandai dengan keberhasilan uji ammonia cofiring sebesar 3 persen selama 8 jam dengan penggunaan 50 ton ammonia.
"Hidrogen hijau merupakan sumber energi bersih tidak meninggalkan residu di udara sehingga tidak menghasilkan emisi karbon sebab hanya mengeluarkan uap air," tutup Edwin.
PLN Indonesia Power adalah salah satu anak perusahaan PT PLN (Persero) yang memegang peranan krusial dalam menjaga pasokan listrik di Indonesia. Sebagai Independent Power Producer (IPP) terbesar di tanah air, perusahaan ini bertanggung jawab atas operasional dan pemeliharaan berbagai jenis pembangkit listrik, mulai dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), hingga pembangkit energi baru terbarukan (EBT).
Dengan pengalaman puluhan tahun, PLN Indonesia Power terus berinovasi untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan pembangkitan. Mereka aktif mengembangkan teknologi ramah lingkungan dan berinvestasi dalam proyek-proyek EBT sebagai wujud komitmen terhadap keberlanjutan energi.
PLN Indonesia Power tidak hanya fokus pada operasional, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia di sektor energi. Melalui berbagai program pelatihan dan pendidikan, mereka mempersiapkan tenaga ahli yang kompeten untuk menghadapi tantangan industri yang semakin kompleks.
Dengan dedikasi dan inovasinya, PLN Indonesia Power terus menjadi garda depan dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.