Belum Butuh Impor, RI Justru Akan Kebanjiran Stok Beras dari Panen Raya

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 23 April 2025 | 19:15 WIB
Belum Butuh Impor, RI Justru Akan Kebanjiran Stok Beras dari Panen Raya
Sejumlah jajaran Pemkab Kulon Progo dan Bulog menggelar panen raya beras, Senin (7/4/2025). [Hiskia/Suarajogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan RI bakal kebanjiran stok beras pada tahun ini, bahkan hingga tahun 2026 mendatang. Pasalnya, sejumlah daerah RI akan melaksanakan panen raya besar-besaran. ' Maka dari itu, Zulhas memandang Indonesia tidak akan butuh impor beras dalam sementara waktu, karena pasokan beras yang begitu melimpah.

"Ini baru April, sampai akhir April stok beras kita di atas 3 juta ton. Artinya apa? artinya sampai 2026 kalau normal saja kita tidak perlu impor lagi. Bahasa terangnya yang semula target 4 tahun, 3 tahun, 2 tahun, ternyata sampai April sudah bisa swasembada," ujar Zulhas di acara  peluncuran Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (23/4/2025).

Menurut dia, gerakan menanam sekaligus perbaikan irigasi dijalankan berbarengan maka akan semakin memberikan dampak positif terhadap stok pangan nasional.

"Apalagi sekarang atas arahan Bapak Presiden Prabowo, Pemerintah dalam hal ini Pak Mentan terus menggalakan (gerakan) menanam. Kalau (gerakan) menanam ini digerakkan lagi, irigasi selesai, kemudian tahun ini juga menurut BMKG tidak akan ada kemarau yang panjang. Maka saya meyakini produksi beras kita akan berlimpah. Jadi kita akan panen besar tahun ini," kata Zulhas.

Selain itu, dia mengatakan pemerintah juga tengah berupaya untuk terus mencetak lahan sawah baru di sejumlah daerah. Namun hal itu masih membutuhkan proses dalam 2 hingga 3 tahun mendatang.

"Sekarang juga lagi dikebut terus pembangunan sawah yang baru. Pembangunan sawah yang baru memang ada perlu waktu kan, bisa 2 tahun, bisa 3 tahun tapi itu pasti akan menghasilkan," ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menambahkan pemerintah saat ini menargetkan melakukan penanaman padi pada lahan 1,3 juta hektare di bulan ini. Lewat langkah itu diharapkan mampu memproduksi hingga 7,5 juta ton.

"Kemudian target kita tanam bulan ini 1,3 juta hektare bulan ini. Insyaallah produksinya kita target 7,5 juta ton. Kalau menjadi beras itu 3,5 sampai 4 juta ton.  Khusus untuk Sumatera Selatan tahun lalu produksinya 2,9 juta ton. Tahun ini insyaallah berani memasang target, bisa tercapai itu 3,7 juta ton," ungkap Amran.

Amran menilai serapan beras kali ini tergolong cukup memuaskan, bahkan tertinggi selama 20 tahun. "Kemudian stok kita pecah rekor hari ini 3 juta ton dan ini tertinggi selama 20 tahun , bahkan di atas 20 tahun," imbuh dia.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Gaet Kantin Sekolah Sediakan Makanan di Program MBG

Strategi Prabowo

Presiden Prabowo Subianto mengungkap rencananya mencetak perkebunan hortikultura vertikal atau bertingkat di perkotaan untuk mendukung program swasembada pangan dan ketahanan pangan.

Menurut Presiden Prabowo, swasembada pangan secara nasional harus diwujudkan secara berjenjang mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, kemudian provinsi, kemudian daerah-daerah perkotaan pun harus ikut andil mendukung ketahanan pangan.

“Hortikultura, semua tanaman ini adalah sumber kehidupan. Bagaimana di kota-kota, di kota-kota di pinggir, kita akan bikin lahan-lahan vertikal, seperti ini tetapi bisa bertingkat-tingkat,” kata Presiden Prabowo merujuk pada lahan perkebunan Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025).

Presiden melanjutkan jika satu bidang lahan perkebunan itu luasnya mencapai 10 hektare, maka jika lahan itu dibuat 10 tingkat, maka luas keseluruhannya mencapai 10 hektare.

“Kalau kita bangun 10 tingkat menjadi 10 hektare, dengan sistem pengairan, dengan energi — dengan tenaga panel surya. Jadi masa depan kita gemilang,” kata Presiden Prabowo sebagaimana dilansir Antara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI