Pemerintah Diingatkan Haru Ada Kesetaraan Akses Listrik di Desa Dalam Penyusunan RUPTL

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 25 April 2025 | 09:08 WIB
Pemerintah Diingatkan Haru Ada Kesetaraan Akses Listrik di Desa Dalam Penyusunan RUPTL
Ilustrasi listrik [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 telah rampung dan siap diterbitkan dalam waktu dekat.

RUPTL ini merupakan pedoman penting dalam pengembangan sistem ketenagalistrikan nasional selama satu dekade ke depan, dan menjadi bagian strategis dalam upaya transisi energi Indonesia menuju sumber daya yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu, menyatakan bahwa seluruh proses penyusunan telah selesai dan kini hanya tinggal menunggu proses administratif untuk penerbitan resmi.

"Segera (terbit). Yang jelas, (RUPTL) sudah final, ya," ucap Jisman seperti dilansir dari Antara.

Ia menambahkan bahwa isi RUPTL tersebut telah selaras dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang sebelumnya telah disahkan.

Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Ramson Siagian, yang menegaskan bahwa dokumen RUPTL 2025–2034 akan segera disahkan bulan ini. Menurut Ramson, tinggal menunggu Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, kembali dari kunjungan luar negeri untuk menyelesaikan proses akhir pengesahan.

"Tinggal Pak Menteri balik dari luar negeri, itu udah disahkan. Bulan ini," ucap Ramson.

Komisi VII DPR RI, yang memiliki tugas di bidang energi dan sumber daya mineral, lingkungan hidup, serta investasi, telah melakukan pembahasan mendalam terkait target-target pembangunan pembangkit listrik yang tertuang dalam RUPTL terbaru.

Dalam pembahasan tersebut, Ramson mengungkapkan bahwa fokus pembangunan akan diarahkan ke sumber energi baru terbarukan (EBT) sebagai bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Baca Juga: Proyek Baterai EV Tetap Jalan Meski LG Hengkang, Bahlil Ungkap Investor Pengganti

"Mayoritas dari pembangkit listrik baru tersebut adalah energi baru terbarukan," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI