IHSG Bangkit Setelah Libur Panjang, Kembali ke Level 8.600

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 29 Desember 2025 | 17:11 WIB
IHSG Bangkit Setelah Libur Panjang, Kembali ke Level 8.600
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • IHSG berhasil menguat 1,25 persen mencapai level 8.644 pada perdagangan Senin, 29 Desember 2025, didukung mayoritas sektor.
  • Nilai tukar rupiah melemah ke posisi Rp 16.788 per dolar AS di pasar spot sejalan penguatan indeks dolar.
  • Investor akan memantau rilis data ekonomi domestik awal 2026, termasuk proyeksi inflasi Desember turun menjadi 2,5 persen YoY.

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound pada perdagangan Senin, 29 Desember 2025. Meski, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.

IHSG ditutup menguat 1,25 persen ke level 8.644.

Penguatan IHSG ditopang kinerja positif mayoritas sektor. Sektor consumer cyclical mencatatkan penguatan terbesar, sementara sektor teknologi menjadi satu-satunya sektor yang berakhir di zona merah.

Secara teknikal, Phintraco Sekuritas menilai pergerakan IHSG menunjukkan sinyal penguatan lanjutan. Indikator Stochastic RSI membentuk golden cross di area oversold, disertai penyempitan negative slope MACD. Kondisi tersebut juga didukung oleh meningkatnya volume beli.

Ilustrasi perdagangan sesi I IHSG hari ini [Ist/Antara]
Ilustrasi perdagangan sesi I IHSG hari ini [Ist/Antara]

IHSG juga tercatat telah bergerak di atas MA5 dan MA20, sehingga peluang penguatan lanjutan masih terbuka.

Selama IHSG mampu bertahan di atas level pivot 8.630, indeks berpotensi melanjutkan penguatan untuk menguji area resistance 8.670–8.725, dengan support di level 8.550.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah ditutup melemah ke level Rp 16.788 per dolar AS di pasar spot, seiring penguatan indeks dolar AS. Sejumlah mata uang Asia lainnya juga bergerak melemah, kecuali Yen Jepang, dolar Taiwan, dan won Korea Selatan.

Memasuki awal tahun 2026, perhatian investor akan tertuju pada sejumlah rilis data ekonomi domestik. Indeks S&P Global Manufacturing PMI Indonesia periode Desember 2025 diperkirakan naik tipis ke level 53,6 dari 53,3 pada November 2025.

Sementara itu, inflasi Desember diperkirakan sebesar 0,2 persen secara bulanan (MoM), dengan inflasi tahunan (YoY) diproyeksikan turun menjadi 2,5 persen dari 2,72 persen pada November. Inflasi inti juga diperkirakan melandai ke 2,2 persen YoY.

Baca Juga: Isu BEEF Dicaplok Raksasa Korea Selatan, Efek Program MBG?

Trafik Perdagangan

Pada perdagangan hari ini, sebanyak 39,10 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 22,51 triliun, serta frekuensi sebanyak 2,72 juta kali.

Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 493 saham bergerak naik, sedangkan 221 saham mengalami penurunan, dan 244 saham tidak mengalami pergerakan.

Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada Hari ini diantaranya, BACA, OPMS, AHAP, TRIN, LRNA, MGNA, DEWA, CYBR, POLU, BEEF, PSKT

Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, MRAT, PUDP, UNIQ, ATAP, HOMI, GULA, BOBA, KRYA, TIFA, OLIV, PICO.

Disclaimer: Artikel ini merupakan pandangan dan analisis pasar yang ditujukan sebagai informasi umum, bukan saran atau rekomendasi investasi. Keputusan investasi tetap berada di tangan pembaca, dan setiap risiko investasi menjadi tanggung jawab pribadi. Investor disarankan untuk melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI