1. Bunga yang Tinggi: Bunga pinjaman online biasanya lebih tinggi daripada pinjaman konvensional.
2. Biaya Tersembunyi: Ada beberapa platform yang mengenakan biaya tambahan yang tidak transparan.
3. Penipuan: Ada risiko penipuan dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
4. Data Pribadi: Ada risiko kebocoran data pribadi jika Anda tidak berhati-hati.
5. Ketergantungan: Kemudahan mendapatkan pinjaman online bisa membuat Anda ketergantungan.
Dengan mengetahui risiko-risiko ini, Anda bisa lebih berhati-hati dalam memilih dan menggunakan pinjaman online. Terlebih, risiko finansial tak berhenti ketika Anda berhasil mendapatkan pinjaman online. Mendapatkan pinjaman online itu satu hal, tapi mengelola keuangan setelahnya itu hal lain. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan.
1. Buat anggaran bulanan yang rinci, termasuk alokasi untuk membayar cicilan.
2. Prioritaskan pembayaran cicilan pinjaman di atas pengeluaran lainnya.
3. Jika memungkinkan, sisihkan dana darurat untuk mengantisipasi kejadian tak terduga.
Baca Juga: 7 Pinjol Legal Bunga Paling Kecil, Hindari Risiko Terjerat Beban Keuangan
4. Hindari menambah utang baru sebelum utang yang lama lunas.
5. Pertimbangkan untuk mencari penghasilan tambahan jika cicilan pinjaman terasa memberatkan.
Ingat, pinjaman online adalah alat bantu, bukan tujuan akhir. Gunakan dengan bijak dan bertanggung jawab.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni