"Zona ini bukan semata tentang infrastruktur fisik. Ini adalah platform untuk memberdayakan masyarakat, generasi muda, dan para wirausahawan. Kita harus berpikir besar dan memulai dari yang kecil, tetapi bergerak dengan cepat. Kita harus fokus pada satu wilayah kecil— seperti saat kami memulai pada tahun 1989, tiga puluh enam tahun yang lalu, dengan prinsip bahwa 'kecil itu indah'. Setelah itu, kita harus membangun ekosistem di wilayah tersebut," urai Darmono, begitu biasa disapa.
Sementara itu, Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, menyampaikan, “IndiaTechZone tidak hanya dirancang sebagai ajang unjuk teknologi namun juga sebagai wujud nyata komitmen India terhadap transformasi industri Indonesia. Ini akan menjadi pusat permanen pertama di dunia yang menampilkan teknologi India dalam skala industri.”
Duta Besar Sandeep menekankan pentingnya IndiaTechZone dalam memperkuat hubungan bilateral sekaligus mendorong pembangunan ekonomi kedua negara. Ia menambahkan, “Begitu saya menyebutkan inisiatif ini kepada perusahaan dan investor, mereka langsung menunjukkan antusiasme yang luar biasa.”
Dalam acara yang dihadiri oleh pihak Kementerian Investasi dan Hilirisasi (BKPM) sendiri, Duta Besar Sandeep juga mengusulkan kemungkinan pembentukan Mekanisme Jalur Cepat untuk Investasi (Fast-Track Mechanism), yang akan memungkinkan pertemuan berkala antar kementerian yang dipimpin oleh BKPM untuk memperlancar arus investasi antara kedua negara.
Gabungkan kekuatan, dorong pertumbuhan
Menanggapi hal itu, Darmono menerangkan bahwa banyak masyarakat Indonesia sebenarnya menyadari kemajuan pesat yang telah dicapai oleh India.
“Dengan menggabungkan kekuatan kedua negara—keunggulan teknologi dan modal India dengan potensi pasar dan ambisi industrialisasi Indonesia—kemitraan ini diproyeksikan akan mendorong pembangunan berkelanjutan, stabilitas kawasan, dan pertumbuhan yang inklusif. Mari kita mulai dari hal kecil, namun jangan pernah takut untuk berpikir besar,” tutup Darmono.