Suara.com - Subway, yang dulunya merupakan restoran cepat saji Amerika telah merosot untuk gerainya. Hanya di bawah 20.000 restoran di seluruh negeri untuk pertama kalinya dalam sekitar 20 tahun. Tentunya ini membuat kontraksi keuangan, padahal perusahaan memiliki ambisi gerai internasionalnya bakal tumbuh besar.
Menurut data yang dirilis oleh perusahaan, Subway mengakhiri tahun 2024 dengan 19.502 lokasi di AS. Ini menunjukan turun sebesar 631 toko dari tahun sebelumnya. Dalam waktu kurang dari satu dekade, Subway telah mengurangi jejaknya di AS hampir sepertiga. Pada puncaknya, Subway mengoperasikan lebih dari 27.000 restoran di AS pada tahun 2016. Sejak saat itu, Subway telah menutup sekitar 7.600 lokasi di AS, dengan lebih dari 1.000 penutupan masing-masing pada tahun 2018, 2020, dan 2021.
Pada bulan Desember, The Post melaporkan bahwa Subway telah lama mengabaikan "teriakan minta tolong" dari para pewaralabanya yang sedang kesulitan dan bahwa perusahaan tersebut terancam "dihabisi" oleh pesaingnya yang tumbuh lebih cepat, Jersey Mike's.
Meskipun jejaknya menyusut, Subway masih mempertahankan gelar jaringan restoran AS terbesar berdasarkan jumlah unit. Starbucks menyusul dengan 16.935 gerai domestik dan McDonald's di urutan ketiga dengan 13.559 gerai.
Namun, pemangkasan gerai domestik Subway merupakan perubahan dramatis bagi merek yang pernah mendefinisikan kategori layanan cepat.
Seorang juru bicara Subway mengakui tren tersebut dalam sebuah pernyataan kepada QSR Magazine, yang menekankan strategi "Pertumbuhan Cerdas" perusahaan.
"Di AS, kami mengoptimalkan jejak kami menggunakan pendekatan strategis berbasis data untuk memastikan restoran berada di lokasi, citra, dan format yang tepat serta dioperasikan oleh pewaralaba yang tepat," kata juru bicara perusahaan kepada QSR Magazine dilansir New York Post, Jumat (2/5/2025).
Seiring berkurangnya lokasi di AS, Subway menggandakan pangsa pasar internasional. Perusahaan telah mendapatkan komitmen untuk lebih dari 10.000 restoran baru di seluruh dunia melalui kesepakatan waralaba induk yang dicapai selama tiga tahun terakhir.
Pada tahun 2024 saja, Subway menandatangani tujuh perjanjian waralaba induk, yang memungkinkannya masuk ke negara-negara seperti Paraguay dan Mongolia serta memperluas kehadirannya di Eropa dan Amerika Latin.
"Subway mencapai pertumbuhan restoran global bersih yang positif untuk tahun kedua berturut-turut," kata juru bicara tersebut.
Subway sekarang mengoperasikan hampir 37.000 restoran di seluruh dunia, menjadikannya jaringan restoran terbesar ketiga secara global hanya di belakang McDonald's dan Starbucks.
Baca Juga: Laporan Keuangan Kuartal I 2025, Telkom Catat Pendapatan Konsolidasi Rp36,6 Triliun di Awal Tahun
Sebagian besar ekspansi ini dilakukan melalui tempat-tempat nontradisional seperti Walmart, lokasi Aramark, dan pusat perjalanan, yang kini mencakup sekitar seperempat jejak global Subway. Jaringan ini juga telah berekspansi di bandara dan di kampus universitas dan rumah sakit di Meksiko dan Spanyol.