CIA Buka Lowongan Kerja Mata-mata China, Beijing Siap Beri Balasan Lebih Keras

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 07 Mei 2025 | 09:23 WIB
CIA Buka Lowongan Kerja Mata-mata China, Beijing Siap Beri Balasan Lebih Keras
Donald Trump dan Xi Jinping. AFP/File / Jim WATSON, PETER KLAUNZER
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelombang ketegangan kembali menyelimuti hubungan antara Tiongkok dan Amerika Serikat setelah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China melayangkan kecaman keras terhadap Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA). Kemarahan Beijing dipicu oleh perilisan dua video berbahasa Mandarin terbaru dari CIA yang secara terang-terangan berisi pesan ajakan kepada warga Tiongkok, termasuk pejabat pemerintah, untuk membocorkan informasi rahasia negara.

Dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (7/5/2025), Juru Bicara Kemenlu China Lin Jian tanpa ragu menyebut tindakan CIA tersebut sebagai bentuk provokasi politik yang tidak dapat diterima.

"AS tidak hanya dengan jahat mencemarkan nama baik dan menyerang China, tetapi juga secara terang-terangan berupaya memikat personel China, bahkan pejabat pemerintah, untuk menjadi informan mereka," tegas Lin Jian, dikutip via Antara.

Lebih lanjut, Lin Jian menambahkan, "Ini merupakan pelanggaran serius terhadap kepentingan nasional China dan murni provokasi politik, kami mengutuk keras hal tersebut." Pernyataan ini mencerminkan betapa seriusnya Tiongkok memandang upaya perekrutan mata-mata yang dilakukan oleh badan intelijen asing di wilayah kedaulatannya.

CIA sendiri merilis dua video berbahasa Mandarin dengan narasi dan teks yang dirancang khusus untuk membujuk warga Tiongkok agar bersedia memberikan informasi rahasia kepada Amerika Serikat di berbagai bidang strategis, mulai dari ekonomi, politik, hingga keamanan nasional. Kedua video berdurasi sekitar dua menit masing-masing itu diunggah melalui akun media sosial resmi CIA pada tanggal 1 Mei 2025, bertepatan dengan dimulainya libur nasional Hari Buruh selama lima hari di Tiongkok.

Video-video tersebut dikemas dengan gaya layaknya film mini yang menampilkan narasi dan musik latar yang membangun ketegangan. Langkah ini dinilai sebagai upaya CIA untuk menarik perhatian dan mempengaruhi target rekrutmen potensial dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami.

Menanggapi taktik yang digunakan CIA, Lin Jian menegaskan bahwa Tiongkok tidak akan tinggal diam. "Kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk dengan tegas menolak kegiatan infiltrasi dan sabotase dari luar negeri serta mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan nasional," tandasnya.

Juru Bicara Kemenlu China itu juga menyoroti rekam jejak Amerika Serikat dalam melakukan kegiatan spionase dan campur tangan di urusan negara lain. "Amerika Serikat, ungkap Lin Jian, telah lama menggunakan segala macam metode buruk untuk mencuri rahasia negara lain, mencampuri urusan dalam negeri negara lain, dan melakukan subversi."

Menurut Lin Jian, perilaku AS tersebut jelas melanggar norma-norma internasional yang berlaku. "Perilaku tersebut sangat melanggar hukum internasional dan norma dasar yang mengatur hubungan internasional, serta secara serius membahayakan keamanan dan stabilitas internasional. Video berbahasa Mandarin yang diunggah CIA di media sosial merupakan pengakuan kuat lainnya atas apa yang dilakukannya," ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Siap Sikut China Jadi Tuan Rumah Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Lebih lanjut, Lin Jian merinci isi dari kedua video provokatif tersebut. Satu video yang diunggah di akun Instagram CIA menggambarkan seorang pejabat senior Partai Komunis China yang menyadari bahwa dirinya terus menerus diawasi oleh badan intelijen Tiongkok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI