Indonesia Soroti Daya Tarik Investasi ASEAN di Tengah Pergeseran Global

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 09 Mei 2025 | 13:45 WIB
Indonesia Soroti Daya Tarik Investasi ASEAN di Tengah Pergeseran Global
Ilustrasi investasi. (Pexels.com/our-team)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Perkembangan pesat dalam bidang teknologi dan kinerja ekonomi di kawasan Asia Pasifik tengah membentuk ulang lanskap investasi kami. Lompatan Jepang dan pencapaian bersejarah Korea Selatan menunjukkan kekuatan inovasi serta fundamental pasar yang solid, bahkan di tengah langkah tarif baru dari Amerika Serikat yang menambah kompleksitas dalam dinamika perdagangan global,” ujar Shigeru Sekinada, Regional Chair, Asia Pasifik, Kearney.

“Tren-tren ini semakin menegaskan bahwa investasi di bidang inovasi yang strategis dan visioner akan menjadi penggerak pertumbuhan yang berkelanjutan dan regeneratif di kawasan kita, di tengah dinamika global yang terus berkembang. Meski demikian, pelaku bisnis juga perlu melakukan perencanaan skenario saat menghadapi tarif dan bersiap terhadap risiko-risiko yang muncul. Sektor-sektor seperti otomotif dan manufaktur diperkirakan akan terdampak cukup berat, di samping tantangan biaya dan regulasi yang sudah ada,” ujar Shigeru Sekinada.

Hambatan Regional Membatasi Optimisme

Sentimen investor juga dipengaruhi oleh ketidakpastian yang meningkat. Sekitar 43 persen investor di Asia Pasifik yang disurvei memandang kenaikan harga komoditas sebagai perkembangan paling mungkin terjadi dalam satu tahun ke depan, naik tajam 14 persen dibandingkan tahun lalu.

Kenaikan ini kemungkinan disebabkan oleh kekhawatiran investor terhadap meningkatnya konflik global dan gangguan rantai pasok yang berpotensi mendorong lonjakan harga komoditas.

Tiongkok turun dari posisi ke-3 ke posisi ke-6, mencerminkan tantangan ekonomi yang sedang berlangsung, termasuk krisis properti yang berkepanjangan dan meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok.

Meskipun demikian, inovasi teknologi di negara tersebut masih menjadi daya tarik, seperti yang tercermin dari peluncuran DeepSeek AI baru-baru ini.

Lebih lanjut, penurunan peringkat Singapura dari posisi ke-12 ke posisi ke-15 dan India dari posisi ke-18 ke posisi ke-24 menyoroti adanya peningkatan kekhawatiran terkait risiko perdagangan dan kompleksitas regulasi.

Shigeru Sekinada menambahkan: “Meskipun kawasan ini terus menunjukkan kekuatan yang signifikan, kami juga menyadari bahwa terdapat tantangan yang juga muncul di tengah lanskap global yang terus berubah. Sebagai contoh, tarif baru dari Amerika Serikat telah berdampak pada negara-negara Asia Tenggara serta penerima manfaat utama dari strategi China +1.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Aplikasi Saham untuk Pemula, Investasi Jadi Mudah!

Terlepas dari tantangan tersebut, pasar Asia Pasifik tetaplah menarik berkat fundamentalnya yang kuat—seperti inovasi berbasis teknologi, talenta yang unggul, dan lingkungan bisnis yang mendukung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI