Namun, eksploitasi sumber daya alam ini tidak terlepas dari tantangan. Dampak lingkungan seperti kerusakan hutan, pencemaran air dan udara, serta masalah sosial akibat konflik lahan menjadi perhatian serius.
Oleh karena itu, praktik pertambangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan menjadi kunci. Pemerintah dan pelaku industri didorong untuk menerapkan teknologi yang lebih bersih, melakukan reklamasi lahan pasca-tambang, serta melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan.
Pengembangan EBT juga menjadi prioritas untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan menekan emisi gas rumah kaca.
Dengan pengelolaan yang bijaksana dan bertanggung jawab, sektor pertambangan dan energi dapat terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.
Keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan harus menjadi landasan utama dalam setiap kebijakan dan tindakan.