Kawasan Sudirman Bakal Disulap Jadi Pusat Transportasi Terpadu

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 16 Mei 2025 | 08:36 WIB
Kawasan Sudirman Bakal Disulap Jadi Pusat Transportasi Terpadu
Stasiun Sudirman/(Dok KAI).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mau mengubah Kawasan Sudirman, Jakarta jadi pusat integrasi transportasi publik. Maka dari itu, KAI menggelar Kick Off Meeting bertajuk 'Sudirman Gateway: Transit Oriented Development (TOD) Project Preparation for Viable Private Investment'.

Kegiatan ini jadi awal dari penyusunan kajian pengembangan kawasan Sudirman sebagai pusat integrasi transportasi publik yang aman, efisien, dan bernilai tambah secara ekonomi.

Kawasan Sudirman menunjukkan peran strategis dalam jaringan transportasi publik. Selama 2024–2025, Stasiun Sudirman melayani sebanyak 14.378.933 penumpang naik dan 14.706.150 penumpang turun Commuter Line, sedangkan Stasiun Karet melayani 4.479.228 penumpang naik dan 4.667.803 penumpang turun.

Moda transportasi lainnya yang terhubung di kawasan ini, seperti LRT Jabodebek, juga mencatat aktivitas signifikan. Di Stasiun Dukuh Atas BNI, tercatat 5.580.440 penumpang naik dan 5.235.997 penumpang turun selama periode yang sama.

Acara ini dipimpin oleh Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dan dihadiri oleh manajemen PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) perusahaan patungan antara KAI dan MRT Jakarta serta perwakilan dari Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT), fasilitas kerja sama teknis dari Pemerintah Australia. MITJ dan KIAT akan mendukung penyusunan studi kelayakan serta strategi investasi kawasan ini.

Didiek mengatakan pengembangan kawasan ini merupakan inisiatif kolaboratif untuk memperkuat integrasi layanan, memaksimalkan potensi ruang, serta menjawab pertumbuhan mobilitas masyarakat perkotaan yang terus meningkat.

Proyek ini diposisikan sebagai ruang reflektif dan sinergis untuk menghadirkan simpul transit yang relevan dengan kebutuhan mobilitas saat ini.

"Kami ingin menjadikan Sudirman Gateway sebagai ruang temu antara sistem transportasi masa depan dan tata kota yang mendorong pertumbuhan masyarakat yang inklusif, membuka peluang optimalisasi pendapatan di luar tiket atau non-farebox revenue (NFR), serta memperkuat integrasi antarmoda," ujar Didiek dalam keterangan tertulis, Jumat (16/5/2025).

Warga berjalan melewati kawasan Transport Hub Dukuh Atas, Jakarta, Selasa (30/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Warga berjalan melewati kawasan Transport Hub Dukuh Atas, Jakarta, Selasa (30/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Menurutnya, kawasan transit harus menjadi penggerak perubahan, bukan sekadar titik singgah. Konsep seperti Sudirman Gateway akan memperkaya tata kelola kawasan kota, selama dikerjakan secara selaras dengan inisiatif dan kebijakan yang telah berjalan, serta bersinergi dengan regulator dan pemangku kepentingan lainnya.

Baca Juga: KAI Logistik Targetkan Angkut 66 Ribu Ton Barang Retail di 2025

Sebagai langkah awal konkret, dilakukan penandatanganan partnership antara MITJ dan KIAT. Partnership ini menjadi tonggak pembaruan studi kelayakan yang sebelumnya telah disusun oleh MITJ, agar lebih selaras dengan dinamika dan potensi kawasan yang terus berkembang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI