Penurunan laba PANI sejalan dengan penurunan pendapatan menjadi Rp611,97 miliar dari Rp640,35 miliar di kuartal I-2024. Mayoritas pendapatan masih disumbang dari segmen penjualan tanah dan bangunan yang mencapai Rp604,95 miliar.
Sementara itu, pendapatan dari sewa hanya sebesar Rp138,52 juta dan segmen lainnya Rp6,88 miliar. Meski beban pokok pendapatan menurun tipis menjadi Rp267,98 miliar dari Rp269,15 miliar, penurunan pendapatan tetap menekan laba kotor PANI yang turun 7,33 persen menjadi Rp343,98 miliar.
Laba per saham dasar pun ikut tergerus menjadi Rp2,94/saham, dari sebelumnya Rp7,83/saham pada kuartal I-2024.
Terlepas dari tekanan jangka pendek, PANI tetap berkomitmen terhadap strategi jangka panjang yang adaptif dan berbasis inovasi.
Selama 2021– 2024, PANI telah mencatat pertumbuhan pre-sales dengan CAGR sebesar 51 persen, bahkan mencetak rekor Rp6 triliun pada 2024.