Saham SMGR Masuk Daftar Indeks IDX ESG Leaders, Satu-Satunya dari Industri Bahan Bangunan

Minggu, 18 Mei 2025 | 09:29 WIB
Saham SMGR Masuk Daftar Indeks IDX ESG Leaders, Satu-Satunya dari Industri Bahan Bangunan
Saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dengan kode emiten SMGR ditetapkan sebagai konstituen Indeks IDX ESG Leaders periode 2 Mei–31 Oktober 2025. (Foto SIG).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dengan kode emiten SMGR ditetapkan sebagai konstituen Indeks IDX ESG Leaders periode 2 Mei–31 Oktober 2025, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama lembaga pemeringkat internasional, Morningstar Sustainalytics.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, dengan bangga menyatakan bahwa ESG telah menjadi DNA perusahaan, bukan sekadar tren sesaat. Menurutnya, implementasi prinsip-prinsip ESG menjadi keunggulan kompetitif SIG di tengah arus industri global yang kian berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.

Masuknya SIG ke dalam jajaran elit Indeks IDX ESG Leaders dipandang sebagai afirmasi atas konsistensi perusahaan dalam mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam setiap lini operasi dan kinerja keuangannya.

"SIG bangga menjadi satu-satunya perusahaan dari industri bahan bangunan yang masuk di Indeks IDX ESG Leaders. Pada 2024, SIG berhasil mempertahankan peringkat ESG Risk Rating terbaik, kategori bahan bangunan (construction materials) di Asia Tenggara, melalui capaian predikat Medium Risk dengan skor 25,1 dari Morningstar Sustainalytics. Ini merupakan capaian yang membanggakan mengingat rata-rata skor perusahaan construction materials berada di kisaran 34,1 atau High Risk. Likuiditas saham Perusahaan juga baik dengan rasio free float sebesar 48.72%," papar Vita Mahreyni dengan antusias.

Lebih lanjut, Vita Mahreyni mengungkapkan bahwa SIG memiliki Sustainability Roadmap 2030 yang menjadi kompas dalam mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam keseluruhan strategi bisnis perusahaan.

Dalam aspek lingkungan, SIG menunjukkan keseriusannya dalam menurunkan emisi CO2 melalui berbagai inisiatif inovatif. Pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, dan sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF) menjadi salah satu fokus utama. Selain itu, SIG juga mengoptimalkan proses produksi dengan teknologi hydrogen injection dan efisiensi specific thermal energy consumption (STEC).

Komitmen SIG terhadap pengembangan energi baru terbarukan juga patut diacungi jempol. Perusahaan aktif menggunakan panel surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Air untuk menggantikan sumber energi listrik konvensional di unit-unit operasionalnya.

Tak hanya itu, SIG juga melakukan optimalisasi energi dengan mengubah gas panas buang dari proses produksi semen menjadi energi listrik melalui teknologi Waste Heat Recovery Power Generation. Berkat upaya-upaya terstruktur ini, pada tahun 2024 SIG berhasil mencatatkan penurunan intensitas emisi Gas Rumah Kaca (GRK) cakupan 1 sebesar 19,5% dibandingkan baseline tahun 2010. Sementara emisi GRK cakupan 2 (emisi tidak langsung dari energi listrik) juga turun signifikan sebesar 16,4% dibandingkan baseline tahun 2019.

Tak hanya fokus pada lingkungan, SIG juga menunjukkan kepedulian sosial yang mendalam. Keberhasilan perusahaan dalam mentransformasikan lahan pascatambang menjadi Ecopark Kambangsemi di Tuban, Jawa Timur, menjadi contoh nyata komitmen ini.

Baca Juga: IHSG Berhasil Tembus Level 7.100 Hingga Akhir Perdagangan Jumat, Cek Saham yang Cuan

Destinasi wisata edukasi yang mengintegrasikan pertanian, peternakan, dan perikanan ini telah memberikan manfaat luar biasa bagi masyarakat sekitar operasional perusahaan. Saat ini, Ecopark Kambangsemi telah menjadi wadah pemberdayaan bagi ratusan masyarakat, meliputi 87 pengelola, 527 petani sabuk hijau (green belt), 73 pekerja di lahan reklamasi, dan 16 pegiat UMKM, dengan total penerima manfaat mencapai 2.630 jiwa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI