Bank Indonesia menetapkan biaya transaksi QRIS sebesar 0,7% untuk usaha kecil dan menengah. Bahkan untuk usaha mikro, biaya ini bisa digratiskan, sehingga tidak membebani pelaku usaha kecil.
5. Satu QR untuk Semua Pembayaran
Pedagang tidak perlu lagi menempel banyak stiker QR. Cukup satu kode QRIS, sudah bisa menerima pembayaran dari berbagai platform seperti OVO, GoPay, DANA, LinkAja, dan lainnya.
6. Tingkat Keamanan Lebih Tinggi
QRIS menggunakan sistem otorisasi dan verifikasi berlapis. Setiap transaksi terekam digital dan bisa ditelusuri jika terjadi kecurangan atau laporan dari pengguna.
7. Minim Risiko Uang Palsu
Karena tidak melibatkan uang fisik, sistem ini mencegah peredaran uang palsu. Semua proses dilakukan secara digital, mengurangi risiko kerugian bagi pelaku usaha.
8. Mendorong Digitalisasi UMKM
Dengan QRIS, pelaku usaha kecil bisa naik kelas. Mereka bisa menerima pembayaran digital dan tercatat secara otomatis, yang juga memudahkan saat mengurus keuangan usaha.
9. Memudahkan Laporan dan Analisis Keuangan
Semua transaksi yang menggunakan QRIS tercatat dalam sistem. Pelaku usaha bisa mengecek riwayat transaksi secara real-time dan menyusun laporan keuangan secara lebih akurat.
10. Mengurangi Kontak Fisik
Salah satu manfaat QRIS paling signifikan di masa pandemi adalah mengurangi kontak langsung. Transaksi tetap bisa berjalan tanpa bersentuhan, menjaga kesehatan di tempat umum.
Sejak diluncurkan secara resmi pada 17 Agustus 2019, QRIS di Indonesia telah berkembang pesat dan menyentuh berbagai sektor.
Dukungan dari berbagai penyedia layanan keuangan dan merchant menjadikan sistem ini sebagai fondasi kuat menuju ekosistem digital yang lebih inklusif dan aman.