Suara.com - Pada perdagangan Rabu (20/8/2025 atau Kamis pagi untuk WIB), pasar saham Wall Street ditutup dengan mayoritas indeks utama melemah.
Pelemahan ini dipicu oleh aksi jual pada saham-saham teknologi raksasa dan semikonduktor, di tengah kekhawatiran valuasi yang terlalu tinggi dan ketidakpastian tren kecerdasan buatan (AI).
Indeks S&P 500 turun 0,24%, mencatatkan penurunan selama empat hari beruntun. Indeks teknologi Nasdaq Composite tergerus lebih dalam, yaitu 0,67%. Di sisi lain, Dow Jones Industrial Average berhasil naik tipis 0,04%.
Beberapa saham teknologi besar mengalami koreksi signifikan. Saham Nvidia ditutup sedikit lebih rendah, sementara Advanced Micro Devices (AMD) dan Broadcom masing-masing melemah sekitar 1%. Kinerja buruk juga menimpa Palantir yang turun 1% dan Intel yang anjlok 7%.
Selain itu, investor juga mencermati laporan keuangan emiten ritel.
Saham Target anjlok 6% setelah melaporkan penurunan penjualan yang berkelanjutan, sementara Lowe's naik tipis karena labanya melampaui ekspektasi.
Di sisi kebijakan moneter, risalah rapat The Fed bulan Juli menunjukkan para pejabat masih terbelah.
Mayoritas berpendapat terlalu dini untuk memangkas suku bunga, namun dua Gubernur The Fed, Christopher Waller dan Michelle Bowman, menyuarakan perbedaan pendapat.
Hal ini menjadi yang pertama kalinya dua pejabat pemilih memiliki pendapat berbeda sejak 1993. Sebagian besar peserta rapat melihat risiko inflasi sebagai tantangan terbesar, sementara yang lain lebih khawatir tentang risiko terhadap lapangan kerja.
Baca Juga: IHSG Terus Meroket di Level 7.600 pada Selasa Pagi, Ini Daftar Saham yang Cuan
Kini, pasar menanti pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, pada simposium Jackson Hole yang akan digelar Jumat (22/8/2025) untuk mendapatkan petunjuk arah kebijakan selanjutnya.
Bursa Asia Bergerak Variatif
Menyusul pelemahan Wall Street, bursa saham Asia juga ditutup dengan pergerakan yang beragam pada perdagangan Rabu (20/8). Aksi jual saham teknologi di AS turut memengaruhi sentimen investor di Asia.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,51% dan Topix melemah 0,57%. Koreksi juga terjadi di Taiex Taiwan yang anjlok 2,99% dan Kospi Korea Selatan yang turun 0,68%. Di sisi lain, beberapa bursa berhasil menguat, seperti Hang Seng Hong Kong (+0,17%), CSI 300 China (+1,14%), Shanghai Composite (+1,04%), dan S&P/ASX 200 Australia (+0,25%).
Investor di Asia mengurangi kepemilikan saham di sektor teknologi karena khawatir rally yang terjadi sejak April sudah terlalu cepat dan berlebihan.
Seperti di AS, mereka juga menantikan pidato Jerome Powell di Jackson Hole untuk mencari sinyal mengenai kebijakan suku bunga.