Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut pemerintah fokus untuk meningkatkan daya saing industri maritim. Salah satunya, dengan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di industri maritim, seperti pelaut.
AHY bilang, pelaut perlu diberikan pelatihan dan pengembangan, serta sertifikasi yang sesuai dengan aturan pelayaran internasional.
"Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah memusatkan perhatian pada peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia pelaut nasional, termasuk melalui pelatihan yang lebih komprehensif serta sertifikasi yang sesuai dengan standar internasional," ujar AHY dalam Indonesia Maritime Week 2025 di Jakarta Convention Center, Jakarta yang ditulis Selasa (27/5/2025).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO) Arsenio Dominguez menekankan, pentingnya peningkatan konektivitas maritim nasional. Dia menyebut, konektivitas dan keberlanjutan adalah fondasi masa depan industri maritim global.
"Forum seperti IMW penting untuk mendorong kolaborasi dan inovasi lintas negara," imbuh dia.
Menanggapi tantangan peningkatan kualitas SDM pelaut nasional, PT Pertamina International Shipping (PIS) memulai program terhadap pengembangan berbagai aspek dari industri maritim nasional.
Salah satu fokus utama PIS adalah memperkenalkan langkah diversifikasi kargo dan perluasan rute pelayaran internasional ke lebih dari 65 negara, termasuk penguatan kehadiran global lewat kantor cabang di Singapura, Dubai, dan London.
Keseluruhan inisiatif ini merefleksikan misi PIS dalam menciptakan ekosistem industri maritim yang tidak hanya mengedepankan strategi bisnis tetapi juga berkomitmen untuk menciptakan industri maritim nasional yang adaptif, inklusif, dan berkelanjutan.
"PIS berharap dapat memperluas kerja sama strategis, menarik investasi, serta berbagi praktik terbaik guna membangun ekosistem pelayaran yang tangguh dan berkelanjutan di kawasan Asia," kata Plt Direktur Utama PIS Surya Tri Harto.
Baca Juga: Jalur MRT Thamrin-Monas Beroperasi 2027, Biaya Proyek Capai Rp45,4 Triliun
Selain itu, PIS juga menunjukkan inovasi teknologi ramah lingkungan dan transformasi digital dalam operasional kapal pada booth yang dapat dikunjungi yang ditujukan untuk menarik investasi dari dalam dan luar negeri.
"Melalui IMW 2025, PIS ingin menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjadi poros maritim dunia dengan mengedepankan konektivitas, keberlanjutan, dan transformasi digital," imbuh Surya.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi maritim yang luar biasa. Lebih dari 17.000 pulau yang membentang dari Sabang hingga Merauke menyimpan kekayaan alam yang tak ternilai, serta jalur strategis yang menghubungkan berbagai belahan dunia.
Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya sektor maritim sebagai tulang punggung perekonomian dan keamanan nasional.
Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengembangkan potensi ini, mulai dari peningkatan infrastruktur pelabuhan, modernisasi armada perikanan, hingga penguatan pertahanan laut.
Sektor perikanan menjadi salah satu andalan, dengan potensi sumber daya yang melimpah. Namun, pengelolaan yang berkelanjutan menjadi kunci agar kekayaan ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Selain itu, sektor pariwisata bahari juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan, menarik wisatawan domestik dan mancanegara untuk menikmati keindahan bawah laut dan pantai-pantai eksotis Indonesia.
Namun, tantangan juga menghadang. Illegal fishing, pencemaran laut, dan perubahan iklim menjadi ancaman serius bagi ekosistem laut Indonesia.
Oleh karena itu, diperlukan kerjasama lintas sektor dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian laut.
Indonesia memiliki visi untuk menjadi poros maritim dunia, dan dengan pengelolaan yang tepat, potensi maritim ini dapat menjadi motor penggerak pembangunan dan kesejahteraan bangsa.
Investasi dalam teknologi kelautan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan penegakan hukum yang tegas akan menjadi kunci untuk mewujudkan visi tersebut.
Masa depan Indonesia sangat erat kaitannya dengan laut, dan laut harus dijaga dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.