Gandeng SRC, Kemendag Akan Digitalisasi Toko Kelontong

Kamis, 29 Mei 2025 | 14:14 WIB
Gandeng SRC, Kemendag Akan Digitalisasi Toko Kelontong
Suasana berbelanja di toko kelontong Ranah Bhumi, yang beralamat di Jl Gerilya No 646 B, Prawirotaman, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Minggu (13/12/2020) - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri bekerja sama dengan ekosistem Sampoerna Retail Community (SRC) dalam upaya mempercepat digitalisasi dan penguatan daya saing toko kelontong. Kolaborasi ini diwujudkan dalam kunjungan strategis jajaran Kemendag ke salah satu Toko SRC di Jakarta.

Langkah ini menjadi bagian dari implementasi komitmen Kemendag dalam mendorong transformasi digital dan peningkatan akses distribusi produk-produk UMKM lokal melalui jaringan ritel modern berbasis komunitas. Kunjungan tersebut juga merupakan tindak lanjut dari pernyataan Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam acara The Big Idea Forum yang dihadiri oleh sekitar 1.000 anggota SRC.

Dalam forum tersebut, Menteri Budi menekankan pentingnya penguatan pasar domestik dan perluasan ekspor sebagai langkah strategis dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Program pembinaan toko kelontong yang dijalankan oleh SRC dinilai selaras dengan visi Kemendag dalam memperkuat industri lokal dan memberdayakan pelaku UMKM.

"Kami menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan keterbukaan Kemendag dalam menjajaki peluang kolaborasi, khususnya untuk mempercepat digitalisasi UMKM toko kelontong serta memperluas distribusi produk-produk UMKM lokal,"ujarr Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), Romulus Sutanto di Jakarta, Kamis (29/5/2025).

Puncak dari kolaborasi ini adalah peluncuran program “Bedah Warung”, sebuah inisiatif strategis yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing toko kelontong tradisional di tengah era digital. Program ini akan difokuskan pada digitalisasi operasional dan penguatan kapasitas manajerial para pemilik toko.

"Dengan program ’Bedah Warung’ yang diinisiasi oleh Kemendag, kami optimis bisa lebih membantu banyak toko kelontong untuk naik kelas dan semakin berkembang," ujar Romulus.

Melalui program ini, toko-toko kelontong akan mendapatkan pembinaan langsung dan pendampingan dalam pemanfaatan teknologi digital, seperti aplikasi AYO Toko by SRC, AYO Mitra by SRC, dan My AYO by SRC. Pendekatan berbasis teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan usaha dan memperluas jangkauan distribusi produk.

Romulus menjelaskan bahwa fokus kerja sama ini mencakup dua pendekatan utama: edukasi langsung dan penguatan komunitas melalui Paguyuban SRC. Pelaku UMKM akan mendapatkan pelatihan praktis terkait penggunaan teknologi digital dalam bisnis sehari-hari.

SRC telah membuktikan perannya dalam mendukung UMKM melalui inisiatif Pojok Lokal, sebuah program yang memungkinkan Toko SRC untuk menjual produk-produk UMKM di lingkungan sekitarnya. Program ini menyumbang omzet hingga Rp 5,65 triliun per tahun, dan menjadi kanal distribusi penting bagi pelaku usaha kecil.

Baca Juga: Pemerintah Ultimatum Penyelenggara Konser Buntut Kacaunya Konser Day6 di Indonesia

Direktur Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag RI, Dewi Rokhayati, berharap SRC dapat berperan sebagai jalur distribusi bagi produk-produk UMKM yang tengah pemerintah eksplorasi untuk dipasarkan secara lebih luas.

"Kolaborasi antara SRC dan Kemendag akan menjadi sinergi yang kuat, terutama dalam menjangkau lebih banyak toko tradisional dengan penataan yang lebih menarik dan modern," kata Dewi.

Dewi menambahkan bahwa program “Bedah Warung” akan difokuskan pada penguatan kapasitas digital toko kelontong—\mulai dari aplikasi pengelolaan bisnis, sistem pembayaran nontunai, hingga penjualan produk digital dan pengiriman daring.

"Dengan semangat kolaborasi yang kuat antara Kemendag dan SRC, diharapkan program ’Bedah Warung’ dapat memberikan dampak yang lebih luas bagi para pelaku UMKM di seluruh Indonesia, menjadikannya lebih berdaya saing, dan berkontribusi pada perekonomian," beber Dewi.

Sebagai langkah awal kolaborasi, pada bulan Juni 2025, Kemendag akan menyelenggarakan sesi edukasi dan pelatihan bagi anggota SRC di seluruh Indonesia. Pelatihan ini akan dilaksanakan secara daring dan luring dengan melibatkan pemilik Toko SRC sebagai fasilitator komunitas.

Kemendag juga mendorong agar program Pojok Lokal mencakup produk pangan berkualitas tinggi, termasuk produk binaan Kemendag yang telah memiliki sertifikasi resmi. Selain itu, Dewi mengusulkan agar program Pasar Rakyat Kemendag menjadi titik temu kolaborasi melalui penataan rak produk yang baik dan menarik agar konsumen lebih nyaman berbelanja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI