Suara.com - Laporan Rumah123 Flash Report edisi April 2025 mencatat bahwa Tangerang menempati posisi teratas sebagai wilayah dengan tingkat popularitas tertinggi untuk pencarian rumah di Indonesia.
Kota ini menyumbang 15,6% dari total permintaan listing rumah nasional, mengungguli Jakarta Selatan (11,5%) dan Jakarta Barat (9,5%).
Secara bulanan (month-on-month), Tangerang juga mencatatkan kenaikan popularitas tertinggi sebesar 0,5%, diikuti oleh Jakarta Selatan (0,3%) dan Jakarta Utara (0,2%) di kawasan Jabodetabek.
Selain dari sisi permintaan, laporan juga menyoroti pertumbuhan harga tahunan properti yang melampaui laju inflasi di beberapa kota pada Maret 2025.
Enam kota mencatatkan pertumbuhan signifikan, yakni Yogyakarta (8,9%), Denpasar (6,8%), Semarang (2,4%), Medan (2,0%), Tangerang (1,3%), dan Depok (0,9%).
Merespon tren positif ini, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen memperluas portofolio hunian di sejumlah proyek strategis.
Salah satunya adalah di Park Serpong, Tangerang, yang akan menawarkan pilihan hunian untuk berbagai segmen, mulai dari keluarga muda hingga kalangan premium.
CEO Grup Lippo Indonesia, John Riady, menyampaikan bahwa ekspansi juga akan dilakukan di proyek Lippo Cikarang Cosmopolis dan Tanjung Bunga Makassar, sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk hadir di wilayah-wilayah dengan pertumbuhan tinggi di Indonesia.
Pada kuartal pertama 2025, pendapatan sektor real estat LPKR naik 39% menjadi Rp1,74 triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh penyerahan proyek secara tepat waktu serta penjualan kavling tanah.
Baca Juga: Industri Properti Hadapi Tantangan Berat: Peluang Emas Menanti di Tengah "Backlog" Jutaan Unit
Laba kotor tercatat sebesar Rp577 miliar, dengan EBITDA sebesar Rp321 miliar dan margin EBITDA 18%.
Selama Januari–Maret 2025, LPKR berhasil menjual berbagai proyek properti, yang terdiri dari 18 proyek hunian tapak, 1 proyek hunian low-rise, 1 proyek mid-rise, 4 proyek high-rise, serta 8 proyek ruko.
Proyek-proyek yang diluncurkan pada kuartal ini antara lain Park Serpong Tahap 4 dan Blackslate Series di kawasan Tanjung Bunga.
Nilai pra penjualan LPKR pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp1,26 triliun, atau 20% dari target tahunan, dengan hunian tapak sebagai kontributor utama, yakni sebesar 80% dari total pra penjualan.
Industri properti merupakan salah satu sektor ekonomi yang memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu negara.
Sektor ini tidak hanya mencakup pembangunan dan penjualan rumah tinggal, tetapi juga perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, dan berbagai jenis properti komersial lainnya.