"Padahal Indonesia butuh Danantara untuk menggandeng investor dari berbagai negara, karena keterbatasan APBN dalam menjadi motor pertumbuhan ekonomi," imbuh dia.
Bhima meramal, tidak hanya Ray Dalio, akan ada sosok yang menjadi pengurus Danantara bakal hengkang dari susunan pengurus tersebut. Pasalnya, para pengurus akan melihat reputasi dengan tata kelola Danantara itu sendiri.
"Bisa jadi ada yang akan menyusul Ray Dalio jika melihat bahwa kerja profesional mereka tidak sebanding dengan rusaknya tata kelola Danantara," tandas dia.
Ray Dalio adalah seorang investor, manajer hedge fund, dan filantropis terkenal, yang mendirikan Bridgewater Associates, salah satu hedge fund terbesar di dunia.
Dikenal karena gaya investasinya yang unik dan berbasis data, Dalio telah memimpin Bridgewater menuju kesuksesan besar.
Lebih dari sekadar investor, Dalio dikenal luas karena prinsip-prinsip radikalnya yang ia terapkan dalam kehidupan dan bisnis.
Prinsip-prinsip ini, yang diuraikan dalam bukunya "Principles," menekankan transparansi, kejujuran radikal, dan meritokrasi ide, menciptakan budaya kerja yang unik dan efisien.
Pengaruh Dalio meluas jauh melampaui dunia keuangan, menginspirasi individu dan organisasi di seluruh dunia untuk mengadopsi prinsip-prinsipnya dan mencapai kesuksesan yang lebih besar.
Baca Juga: Danantara, Perpaduan Pemikiran Sumitro dan Asta Cita Sebagai Referensi Operasional