Selain itu, nikel juga digunakan dalam pembuatan baterai, khususnya baterai nikel-metal hidrida (NiMH) dan baterai lithium-ion, yang banyak digunakan dalam kendaraan listrik dan perangkat elektronik portabel.
Permintaan nikel terus meningkat seiring dengan pertumbuhan industri kendaraan listrik dan kebutuhan akan penyimpanan energi yang berkelanjutan.
Indonesia dan Filipina adalah produsen nikel utama dunia, dan peningkatan eksplorasi serta pengembangan sumber daya nikel terus dilakukan untuk memenuhi permintaan global yang terus meningkat.
Namun, penambangan dan pengolahan nikel juga dapat menimbulkan dampak lingkungan, seperti deforestasi dan polusi air.
Oleh karena itu, praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan menjadi semakin penting untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Inovasi dalam teknologi pengolahan nikel juga berperan penting dalam mengurangi jejak karbon dan meningkatkan efisiensi sumber daya.