Selain mendapatkan hibah alat produksi, Muria Batik Kudus dan para pemenang Pertapreneur Aggregator lainnya juga mendapatkan pelatihan dan pendampingan eksklusif selama setahun dari Pertamina untuk menjadi UMKM aggregator yang tangguh, mandiri, berdaya saing serta berdampak nyata bagi lingkungan sekitar.
"Komitmen Pertamina untuk mengembangkan UMKM selaras dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya poin ketiga, yaitu menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif,” ungkap Rudi.
Batik, seni menghias kain dengan malam (wax), adalah warisan budaya Indonesia yang kaya dan mendalam. Proses pembuatannya yang rumit, mulai dari penerapan malam hingga pewarnaan, menghasilkan motif-motif indah yang sarat makna filosofis.
Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas batik tersendiri, mencerminkan sejarah, tradisi, dan lingkungan alamnya. Diakui UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi, batik bukan hanya sekadar kain, tetapi juga identitas bangsa.
Kini, batik telah mendunia, dikenakan dalam berbagai acara formal maupun kasual, dan menjadi inspirasi bagi desainer di seluruh dunia. Melestarikan batik berarti menjaga warisan budaya yang tak ternilai harganya.