Suara.com - Bank digital PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) masih tunggu waktu yang tepat untuk menurunkan suku bunga kredit dan deposito dan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak internal untuk menurunkan suku bunganya.
SVP Finance Bank Amar David Wirawan menjelaskan bahwa penurunan suku bunga acuan belum akan langsung berdampak karena perbankan butuh waktu beberapa bulan untuk melakukan penyesuaian.
"Suku bunga Bank Indonesia adjustment di tahun ini. Cosf of fund tentunya kita penyesuaian kita. BI turunkan suku bunga impact-nya enggak langsung. Kita menyesuaikan di internal," kata David dalam RUPS, di Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2025)
Dia pun, melakukan penyesuaian untuk segmen nasabah utama, yakni korporasi jumbo serta nasabah individu dengan kekayaan tinggi (high net worth individuals). Apalagi, penyesuaian itu dilakukan berdasarkan besaran dana yang ditempatkan masing-masing nasabah tersebut di Amar Bank.
"Apabila nasabah sudah punya histori [kredit] yang baik dengan kita, tanpa adanya penurunan suku bunga BI pun tentunya kita juga akan melakukan penyesuaian penurunan,” papar David.
Selain itu, perusahaan telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/Capex) khusus untuk memperkuat sistem keamanan siber (cybersecurity) tahun ini.
Chief Technology Officer (CTO) Amar Bank Kevin Kane Wardhana menilai langkah ini dilakukan untuk menjaga ketahanan layanan digital sekaligus menjawab tren serangan siber yang semakin meningkat di sektor keuangan.
“Cybersecurity di Amar Bank itu bukan hanya jadi salah satu function, tapi itu memang core competence yang kita miliki karena kami sangat peduli pada keamanan data nasabah dan mitra,” kata Kevin
Dengan mengandalkan layanan digital seperti aplikasi Amar Bank, Tunaiku, dan Embedded Banking, menurut Kevin keamanan digital menjadi fondasi utama yang menopang seluruh sistem operasional.
Baca Juga: Eks Kepala Dekom Bank Indonesia Dicecar KPK Terkait Dana CSR
Maka dari itu, perseroan telah menyiapkan anggaran khusus dalam anggaran Capex tahun ini untuk mendukung peta jalan (roadmap) ketahanan siber perusahaan. Namun, pihak bank belum merinci besarannya secara publik.
"Dengan berbagai macam layanan dan produk digital yang dimiliki oleh Amar Bank, cybersecurity ialah yang menjadi fokus utama. Jika mungkin di tempat lain cybersecurity as a function terpisah, sedangkan di Amar Bank kita memanfaatkan cybersecurity sebagai backbone yang sangat krusial untuk memberikan layanan prima terhadap costumer ataupun nasabah kami," terangnya.
Amar Bank telah memenuhi seluruh regulasi terkait digitalisasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP). Bank ini juga telah tersertifikasi ISO untuk sistem keamanannya.
Adapun Amar Bank kini mengoperasikan tiga layanan digital utama, yakni aplikasi Amar Bank, sebuah platform perbankan pintar berbasis komputasi awan (cloud) dan AI.
Tunaiku, produk pinjaman tanpa agunan hingga Rp30 juta untuk masyarakat underbanked dan unbanked Serta Embedded Banking, layanan perbankan yang terintegrasi langsung ke dalam platform mitra untuk menjangkau lebih banyak pengguna.
"Komitmen kami terhadap menjaga keamanan data nasabah, data mitra, dan data stakeholder yang terkait dengan Amar Bank tetap menjadi fokus utama yang dimiliki oleh kami," tutupnya.